Pramugari Garuda Indonesia Curhat tentang Jam Kerja 'Menyiksa' di Era Ari Askhara, sampai Diopname

Pramugari Garuda Indonesia curhat tentang jam kerja 'menyiksa' di era Ari Askhara, sampai diopname.

TRIBUNJATIM.COM - Pramugari Garuda Indonesia membongkar kebijakan Ari Askhara yang membuat karyawan keberatan.

Jam kerja yang tak wajar membuat mereka bersyukur tahu Ari Askhara tak lagi menjabat.

Terkuaknya kasus penyelundupan yang menyeret Direktur Utama nonaktif PT Garuda Indonesia, Ari Askhara, berbuntut panjang.

• Profil-Biodata Ari Askhara, Dirut Garuda Indonesia yang Terkena Skandal dan Dipecat Erick Thohir

Ari Askhara sendiri kini telah dicopot dari jabatan yang baru 1 tahun diembannya.

Seperti yang ramai diberitakan, mantan dirut Garuda Indonesia ini dicopot dari jabatan lantaran terlibat dugaan penyelundupan barang.

• Sosok I Gusti Ayu Rai Dyana Dewi, Istri Ari Askhara Dirut Garuda Indonesia, Bukan Orang Sembarangan!

Ari Askhara diduga terlibat penyelundupan motor Harley Davidson dan sepeda mewah Brompton.

Menteri BUMN, Erick Thohir, langsung mengambil tindakan dengan memecat Ari Askhara.

Dicopotnya Ari Askhara dari jabatan Dirut ini disambut gembira para awak kabin Garuda Indonesia.

Mereka ramai-ramai membongkar kebijakan Ari Askhara yang dinilai tak wajar.

• Mengintip Kekayaan Ari Askhara yang Tembus Miliaran Rupiah, Punya Tanah Ribuan Meter dan Mobil Mewah

Salah satu pramugari bahkan mengungkap jam kerja yang cukup menyiksa.

Pramugari Garuda Indonesia mengeluhkan soal jam kerja di era kepemimpinan mantan direktur utama I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Askhara.

Salah satu pramugari Garuda Indonesia, Hersanti, mengaku pernah bekerja selama 18 jam sehari.

Kejadian itu terjadi saat dirinya melayani penerbangan Jakarta-Melbourne-Jakarta.

• Terungkap Harga Jam Tangan Ari Askhara Dirut Garuda yang Dipecat Erick Thohir dan Jadi Sorotan

"Saya kemarin baru terbang PP (pulang-pergi) Jakarta-Melbourne. 18 jam saya harus bekerja buka mata dan lain-lain," ujar Hersanti di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (9/12/2019).