Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pemicu Janda Madura Rekam Video Tanpa Busana, ‘Bencana’ Dikirim ke Pria, Kini Tanggung Akibatnya

Janda Sumenep Madura merekam video tanpa busana membuat geger dunia maya. Simak fakta-faktanya.

Penulis: Ignatia | Editor: Adi Sasono
TRIBUNJATIM.COM/Humas Polres Sumenep
ZA, janda Desa Larangan Barma yang ditangkap Polres Sumenep karena membuat video porno sendiri di kamar pribadinya. 

5. Nasib ZA

ZA, saat ini sudah mendekam di tahanan Polres sumenep dan harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.

ZA dikenakan pengetrapan Pasal 29 UU RI No. 44 tahun 2008 tentang Pornografi.

Alasan Janda Madura Rekam Videonya Tanpa Busana & Telanjur Viral, Awalnya Sepele, Nasib Kini Miris

Analisis Pengamat

Pengamat pun menganalisis faktor penyebab janda Madura satu ini membuat video.

Disebutkan oleh Psikolog Sumenep, Madura, Nyimas Rabbiany ternyata yang dilakukan sang janda di video berdurasi 2 menit 40 detik itu adalah karena mencari perhatian.

Nyimas Rabbiany menilai adegan video itu dibuat sendiri karena sang pelaku membutuhkan perhatian.

ILUSTRASI - janda Sumenep Madura rekam video tanpa busana dan menjadi viral.
ILUSTRASI - janda Sumenep Madura rekam video tanpa busana dan menjadi viral. (SHUTTERSTOCK)

Janda berinisial ZA ini membutuhkan perhatian khusus dari pasangan atau lawan jenisnya.

"Semua perilaku telanjang itu dilakukan untuk mendapat perhatian dari lawan jenis, terutama pasangannya," kata Nyimas Rabbiany pada TribunMadura.com, Selasa (10/12/2019).

Sang Psikolog juga menyampaikan kaitannya dengan kelainan Ekshibisionis.

Psikolog lulusan kampus Untag Surabaya ini memastikan, dalam kajiannya jika prilaku perbuatan janda berinisial ZA dalam video ini bukan gangguan ekshibisionis.

"Ini bukan kasus ekshibisionis,"

"Namun ini karena status perempuan ini kecenderungan ingin diterima keberadaan dirinya sebagai perempuan utuh," katanya.

Ilustrasi
Ilustrasi (The Huffington Post)

Menurut Nyimas Rabbiany, perubahan sosial yang dialami seorang perempuan yang menjadi janda ini membutuhkan proses adaptasi yang memerlukan kematangan emosi yang cukup.

"Karena menjadi gadis, menjadi istri, dan sampai menjadi seorang janda ini ada perubahan secara sosial yang mempengaruhi, baik penghargaan rasa percaya diri, penerimaan sosial dan masih banyak lagi," paparnya.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved