Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Puluhan Ribu Orang Hadiri Ceramah Gus Mus dan Cak Nun di Bungah Gresik

Puluhan ribu orang hadiri ceramah Gus Mus dan Cak Nun di lapangan HSS, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik.

Penulis: Willy Abraham | Editor: Yoni Iskandar
istimewa
Puluhan ribu orang hadiri sinau bareng Gus Mus dan Cak Nun di lapangan HSS, Kecamatan Bungah, Selasa (17/12/2019). 

TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Puluhan ribu orang hadiri ceramah Gus Mus dan Cak Nun di lapangan HSS, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik. Acara Maiyah Gresik itu sempat trending di media sosial twiter.

KH. Mustofa Bisri dalam tausyiahnya menyampaikan bahwa Indonesia yang melimpah kekayaan sumber daya alamnya, merupakan perwujudan dari sifat rahman dan rahim dari Allah SWT. Untuk itu, perlu dikelola dan dimanfaatkan yang benar untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.

“Tuhan masih tampil dengan sifat rahman rahim. Kalau ada orang salah dibiarkan saja sampai sadar. Pejabat yang korupsi masih bisa bebas berkeliaran,” ujar KH Mustofa Bisri dalam tausiyahnya dihadapan puluhan ribu jamaah yang hadir pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang berlangsung di lapangan HSS Jalan Raya Bungah-Sidayu, Senin malam (16/12) kemarin.

Menurut Gus Mus, sapaan akrabnya kalau Allah SWT menggunakan sifat Al Muntakim, maka makhluk ciptaan-Nya akan babak belur. Sebab, ketika membuat kesalahan seketika dihukum sesuai dengan perbuatan kesalahannya.

“Kita bisa benjol semua. Salah sedikit langsung dihukum,” kelakarnya.

Sifat Allah SWT yang rahman dan rahim itu, berbeda dengan perilaku ustaz di Jakarta yang mudah memvonis seseorang ketika perjalanan menuju kebenaran. Padahal, banyak sekali kisah Rasulullah SAW yang sangat bijaksana.

“Nanti, ada saatnya Tuhan tak rahman rahim. Tapi Al Muntakim,”papar dia.

Nabi Muhammad SAW, kata Gus Mus, adalah pemimpin yang manusia yang bisa memanusiakan manusia. Dimana bisa menempatkan segala sesuatu dengan tepat. Dicontohkan, selama menjadi iman salat berjamaah, tidak pernah ada makmum yang ngrasani.

“Sekarang, banyak pemimpin yang seakan-akan manusia. Kalau Kanjeng Nabi Muhammad SAW mengetahui menjadi iman tak perlu bacaan surat yang panjang-panjang. Sebab, makmum terdiri dari berbagai macam orang. Kalau salat sunnah dirumah, memang bagus bacaan surah yang panjang-panjang,”papar dia.

Hal senada ditegaskan oleh Emha Ainun Najib atau Cak Nun yang mengatakan bahwa, banyak pemimpin yang tak meneladani Rasulullah Muhammad SAW ketika 10 tahun memimpin setelah ada kesepakatan perjanjian madaniyah.

Bahkan, telah terjadi adopsi demokrasi dari negara barat yang sangat berbeda dengan ideologi Pancasila. Sebab, demokrasi adalah kebebasan tanpa ada batasan-batasan.

“Pancasila adalah kebebasan dengan batasan kepatuhan kepada Allah SWT. Jadi demokrasi dan Pancasila beda,”tegas dia.

Sementara itu, H. Saiful Arif sebagai penyelenggara kegiatan Ngaji Bareng Gus Mus, Cak Nun dan Kiai Kanjeng menegaskan, bahwa generasi milenial sebagai penerus bangsa, utamanya jamiyah Maiyah, bisa belajar lebih fokus lagi dan memanage lagi setelah belajar mengenal Allah SWT dan Rasulullah Muhammad SAW.

“Saya mengugah teman-teman muda di Maiyah akan kesadaran pikiran kita bahwa Indonesia di rahmati Allah SWT dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah. Tapi, kita tidak menyadari untuk mengelola dengan benar untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia,” ujar Gus Ipung- sapaan akrab H Syaiful Arif.

Padahal, sejarah sudah membuktikan Indonesia dikeruk kekayaan alamnya oleh penjajah selama 350 tahun. Bahkan setelah Indonesia merdeka, kekayaan alam yang terkandung di bumi Indonesia, juga dihabisi.

“Kita mencari pimpinan pada tahun 2024, yang benar-benar memikirkan kelangsungan anak cucu kita. Siapa lagi yang menjaga kalau bukan auliyah. Mudah mudah generasi milineal adalah bagian dari Indonesia yang di rahman rohimi oleh Allah SWT,” harap dia.

Kegiatan Ngaji Bareng Gus Mus, Cak Nun dan Kiai Kanjeng, kata dia, bertujuan doa bareng kepada Allah SWT dengan harapan NKRI tetap di rahman dan di rahimi oleh Allah SWT. Tetap disayang oleh Allah SWR karena banyak aulia di Indonesia.

“Dan kita berdoa semoga massayik tetap diberikan sehat sehingga dapat ngemong umat selama-lamanya,”tandas dia.

Gus Ipung juga berapa pada tahun 2024, anak-anak muda yang setiap hari berharap kemakmuran dan kesejahteraan, maka diberi oleh Allah SWT sosok pimpinan waliyullah di tahun 2024.

“Sehingga hak-hak mereka sejahtera dapat terpenuhi. Karena Allah telah memberikan kekayaan alam yang luar biasa,”pungkas dia. (wil/Tribunjatim.com)

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved