Natal dan Tahun Baru
Makna di Balik Tradisi Menggantung Kaus Kaki saat Merayakan Natal, Bukan Sekedar Dekorasi Aja Lho!
Makna di Balik Tradisi Menggantung Kaus Kaki saat Merayakan Natal, Bukan Sekedar Dekorasi Aja Lho!
Makna di Balik Tradisi Menggantung Kaus Kaki saat Merayakan Natal, Bukan Sekedar Dekorasi Aja Lho!
TRIBUNJATIM.COM - Perayaan Natal adalah perayaan yang paling ditunggu pada bulan Desember.
Natal identik dengan warna merah, putih, dan hijau.
Tak hanya itu, Natal juga identik dengan pohon cemara, manusia salju, sinterklas atau santa claus, rusa-rusa kutub, penguin, dan manusia jahe.
• 5 Makanan Unik Khas Natal, Ada Kutia yang Populer di Kalangan Anggota Gereja Ortodoks Ukrania
Momen Natal juga identik dengan tradisi menggantung kaus kaki di rumah.
Dikutip dari Warta Kota, ternyata ada makna di balik tradisi ini lho!
Menggantung kaus kaki di rumah-rumah yang penghuninya merayakan Natal ada kaitannya dengan seorang pria yang bernama St Nicholas.
• Resep Kue Kering Natal 2019, Mulai dari Kue Kering Semprit Milo, Mixfruit Jahe hingga Kenari Kismis
Kisah kaus kaki Natal

Menggantung kaus kaki di atas perapian menjadi tradisi masyarakat Barat saat Natal.
Tetapi banyak keluarga yang hanya memajangnya tanpa bertanya bagaimana tradisi itu bisa muncul.
Tidak ada yang bisa memastikan kapan dan mengapa tradisi itu dimulai, tetapi beberapa legenda memberi beberapa petunjuk.
• Resep Mudah Membuat Kue Cinnamon Stars Khas Keluarga Kerajaan Inggris untuk Hidangan Natal 2019
Salah satu cerita paling populer tidak lain tentang St Nicholas. Nicholas ini dianggap tokoh nyata.
Sekitar abad ketiga-keempat, St Nicholas adalah seorang uskup di Turki yang membantu kehidupan masyarakat. Nicholas membantu keluarga miskin yang membutuhkan.
Seperti cerita seorang ayah tunggal yang membesarkan tiga anak perempuan. Tetapi, ayah tersebut tidak memiliki cukup uang untuk membayar maskawin dan mahar untuk putri-putrinya.
• Resep Mudah Membuat Ginger Cookies dan Kue Kering Kismis Koko Krunch untuk Hidangan Natal 2019
Kehidupannya yang miskin, membuat ayah tersebut tidak mampu menyokong kehidupan anak-anaknya untuk waktu lama.