Liga Indonesia
Harus Mengalami Degradasi dengan Dua Klub Berbeda, Dedi Gusmawan Akui Sempat Trauma
Selama dua musim beruntun, Dedi Gusmawan harus mengalami degradasi dengan dua klub yang berbeda.
TRIBUNJATIM.COM - Dedi Gusmawan memiliki nasib kurang beruntung setelah tim yang ia bela harus mengalami degradasi.
Bahkan pada dua musim beruntun.
Nasib Semen Padang yang harus terdegradasi ke Liga 2 musim depan menyisakan cerita pedih bagi satu pemain belakangnya, Dedi Gusmawan.
Pasalnya, selama dua musim beruntun, Dedi Gusmawan harus mengalami degradasi dengan dua klub yang berbeda.
• Persebaya Vs Perseru Badak Lampung, Pastikan Ada Rotasi, Uston Nawawi Rahasiakan Pemain yang Berlaga
• Aremania Sebut Pemain-pemain Arema FC yang Layak Dicoret, Ada Nama Sylvano Comvalius
Pada Liga 1 2018, klub yang sudah dibela Dedi Gusmawan selama tiga musim, Mitra Kukar, harus terdegradasi ke Liga 2.
Saat itu, Dedi Gusmawan gagal membantu tim berjulukan Naga Mekes itu untuk lolos dari zona degradasi, padahal hanya terpaut tiga poin dari tim di atasnya.
Dedi Gusmawan kemudian masih bisa berlaga di Liga 1 setelah Semen Padang, tim yang baru promosi ke Liga 1 2019, meminta jasanya untuk mengarungi liga musim ini.
Namun nahas, Dedi Gusmawan harus kembali mengalami degradasi setelah tim berjulukan Kabau Sirah itu tak mampu mengejar perolehan poin tim-tim di atasnya.
Dedi Gusmawan cs harus kembali ke Liga 2 setelah dikalahkan PSIS Semarang dengan skor 0-2 dalam laga pekan ke-32 di Stadion Moch Soebroto Magelang, Jumat (13/12/2019).
• Performa Madura United Angin-anginan Selama Liga 1 2019, Rasiman Keluhkan Masalah Timnas
• Persebaya Vs Perseru Badak Lampung FC, Laskar Saburai Tetap Pasang Target di Laga Terakhir Liga 1
"Sangat disayangkan. Bisa dilihat sendiri pada putaran kedua perubahan yang kami lakukan," ujar Dedi Gusmawan dilansir Bolasport.com dari Kompas.
"Tetapi bagaimana lagi, saya bingung mau bilang apa lagi," kata pemain kelahiran Deli Serdang tersebut.
Setelah kembali gagal menyelamatkan timnya dari degradasi, perasaan bek 33 tahun itu menjadi campur aduk.
Terlebih, baik di Mitra Kukar maupun di Semen Padang, Dedi memiliki jabatan sebagai kapten tim.
Dua kali degradasi beruntun yang dialami Dedi membuat pemain Timnas Indonesia itu sedikit merasa trauma.
• Fakhri Husaini Masih Menanti Keputusan PSSI Soal Nasibnya di Timnas U-19 Indonesia
• 5 Tim Besar Terus Berebut Jadi Runner-up Liga 1 2019, Dua di Antaranya Asal Jawa Timur
Akan tetapi, dikatakan oleh Dedi, hal itu tidak akan menghentikan langkahnya untuk terus berjuang pada kompetisi musim depan.