Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

DRAMA Pembunuhan Driver Taksol oleh Penumpang, Aksi Sembunyi di Rawa & Bawa Senpi, Ada 13 Tusukan

Aksi keduanya diketahui warga sekitar hingga akhirnya terlibat pengejaran yang cukup menegangkan dan menghebohkan warga sekitar TKP.

Penulis: Ignatia | Editor: Januar
Kolase Sriwijaya Post, Tribunnews.com
Para pelaku pembunuh driver ojol taksol di Palembang 

TRIBUNJATIM.COM - Driver taksi online bernama Ruslan Sani (43) tewas mengenaskan.

Detik-detik pembunuhannya menarik diulas sebab melibatkan drama aksi yang begitu menegangkan.

Ruslan Sani dibunuh oleh dua orang pelaku yang kini telah ditangkap dan diperiksa di Polrestabes Palembang sejak Minggu (29/12/2019).

Ilustrasi pembunuhan
Ilustrasi pembunuhan (Via Kompas.com)

Simak informasi selengkapnya.

Kronologi Kejadian

Kejadian nahas ini bermula saat korban mengambil order pelaku Sulaiman (37) dan Iwan (40).

Kedua pelaku memesan taksi online melalui apliasi sekitar pukul 21.30.

Pesanan pun diterima korban yang mengendarai mobil Toyota Avanza nomor polisi BG 1442 RP.

Dikutip TribunJatim.com dari Sripoku.com, korban mengantarkan kedua tersangka dari Jalan Kolonel Atmo menuju Perumahan Griya Asri, Kelurahan Pulo Kerto, Kecamatan Gandus.

Di tengah perjalanan, keduanya tiba-tiba menjerat leher korbannya dengan tali tambang.

Korban lalu dihujani banyak tusukan oleh para pelaku.

Ada kurang lebih 13 tusukan yang dialamatkan para pelaku ke tubuh korban Ruslan Sani.

Setelah meninggal dunia, dua tersangka membawa tubuh korban ke arah Perumahan Griya Asri.

"Kedua tersangka lalu membawa tubuh korban ke daerah Perumahan Griya Asri untuk dibuang.

Namun pada saat akan membuang korban di tengah jalan, aksi tersebut diketahui oleh masyarakat sekitar dan tersangka berupaya melarikan diri menggunakan mobil korban," kata Anom saat rilis kedua tersangka di Mapolrestabes Palembang, Senin (30/12/2019).

Aksi keduanya diketahui warga sekitar hingga akhirnya terlibat pengejaran.

Ilustrasi massa
Ilustrasi massa (istimewa)

Drama Pengejaran Pelaku VS Warga

Pengejaran warga terhadap para pelaku pun berlangsung.

Massa mengejar kedua pelaku hingga sampai di Jembatan Pulo Kerto, yang lalu satu tersangkanya berhasil ditangkap.

Warga berhasil menangkap Sulaiman, tetapi tidak dengan Iwan.

Iwan mencoba kabur dengan lompat dari atas jembatan dan nekat bersembunyi di rawa-rawa.

Sesampainya di Jembatan Pulo Kerto, satu tersangka Sulaiman berhasil ditangkap warga.

"Kemudian tersangka Iwan langsung lompat dari atas jembatan dan sembunyi ke rawa-rawa," ujar Anom.

Mengenal Narkotika Jenis Amfetamin yang Dipakai Medina Zein, dari Wujud hingga Efek Sampingnya

Warga berkerumun di pinggir rawa menunggu korban naik ke atas.

Sementara tersangka Iwan menyerah dan beberapa kali mencoba keluar dari rawa namun tidak jadi karena takut dihakimi massa.

Setelah hampir dua jam 'maju-mundur' di area rawa, Iwan akhirnya memilih menyerahkan diri.

Pada akhirnya, keduanya dibawa ke Mapolrestabes Palembang dengan pengawalan ketat para petugas.

"Kedua tersangka dievakuasi menggunakan kendaraan rantis AVC dan dikawal personel dari Sat Brimob Polda Sumsel, untuk selanjutnya dibawa ke Mapolrestabes Palembang." ujar Anom.

VIRAL Video Pria Masuk Gorong-gorong Lancarkan Saluran Air Tuai Pujian, Langsung Cukur Rambutnya

Senjata Senpi yang Dibawa

Saat dihadirkan dalam gelar hasil ungkap di Mapolrestabes Palembang, polisi juga langsung mengklarifikasi adanya dugaan penggunaan senjata api saat drama penangkapan terjadi.

Terkait tuduhan bahwa korban sempat ditembak memakai airsoftgun, Sulaiman yang sempat dua jam bersembunyi di rawa-rawa sampai akhirnya menyerahkan diri memastikan bahwa itu tidak pernah terjadi karena senjata itu tidak ada peluru dan gas nya.

“Saya jamin tidak ditembak, korban hanya dipukul,” ucapnya.

Motif

Tersangka Iwan mengaku selama empat jam sejak pukul 16.00 hingga 20.00 menggunakan ponsel milik Sulaiman sempat 20 kali membatalkan orderan.

Pada akhirnya, orderan tersebut masuk ke ponsel korban.

"Jujur pak kami sebenarnya tidak ada nian merampok apalagi membunuh korban.

Saat itu kami hanya ingin memberikan pelajaran dengan korban.

Karena beberapa waktu lalu korban perrnah menyerempet keponakan saya yang saat itu masih SD, sedang jalan kaki di dekat flyover , Jakabaring, dan saat itu korban tidak tanggungjawab," ungkap Iwan, saat perkaranya digelar Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Anom Setyadji didampingi Kasat Reskrim, Kompol Nuryono, Seninn (30/12/2019).

Supir Grab Car

Supir taksi online

(kolase)

Lanjutnya, lantaran banyak membatalkan pesanan, aplikasi milik Sulaiman sempat dua kali diblok oleh Grab dan harus menunggu sekitar 10 menit sampai kembali bisa dipakai lagi untuk melakukan pesanan dan beberapa kali pindah tempat.

Hingga akhirnya pesanan dengan titik penjemputan di Jalan Kolonel Atmo tersebut masuk ke aplikasi korban.

Setelah naik dan mobil sampai ke dekat Perumahan Griya Asri, Kelurahan Pulokerto, Kecamatan Gandus yang menjadi lokasi tujuan, Iwan yang duduk di kursi belakang menanyakan perihal kejadian yang pernah dialami keponakannya kepada korban.

VIRAL VIDEO Ibu-ibu Pukul Wajah Siswi SD Makassar Dalam Kelas Saat Pembagian Rapor, Aksinya Diprotes

“Saat saya tanya dia (korban-red) malah marah dan lehernya langsung saya jerat pakai tali, tapi korban melawan sampai terlepas.

Lalu dia mengambil pisau dari tas dan mencoba menusuk Sulaiman, tetapi bisa ditangkap dan ditusukkan ke dia,” aku pria dua anak ini.

Korban pun terus melakukan perlawanan.

"Korban ini melawan pak, tetap melawan sampai beberapa kali ditusuk dan setelah itu dia keluar dari mobil sehingga ada warga yang melihat dan membuat kami panik lalu berusaha kabur,” Iwan melanjutkan.

Mirip Kisah Kakek Sulawesi & Gadis Perawan, Pernikahan Siswi SMP & Pria 50 Tahun ini Pernah Viral

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved