Mertua Sekkab Lamongan Dibunuh
FAKTA BARU - Pembunuhan Mertua Sekkab Lamongan: Penghuni Kos Misterius Sebut Kondisi Terakhir Korban
FAKTA BARU kasus pembunuhan ibu mertua Sekkab Lamongan Yuhronur Efendi, penjaga kos sebut sosok penghuni kos baru sebut kondisi terakhir korban.
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Adi Sasono
TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Rowaini (68), ibu mertua Yuhronur Efendi, Sekkab Lamongan, ditemukan tewas di rumahnya.
Salekan, tetangga korban yang korban yang juga menjadi penjaga rumah bisa menjadi saksi kunci bagi polisi untuk menangkap pelaku dan mengungkap motif pembunuhan sadis itu.
Kepada TribunJatim.com, Salekan bercerita situasi sebelum korban ditemukan di dalam rumah. Saat itu Salekan berpapasan dengan seorang penghuni kos di rumah korban.
"Dia bilang 'Ibu sedang tidur, jangan dibangunkan'," kata Salekan.
• BREAKING NEWS - Ibu Mertua Sekkab Lamongan dan CEO Persela Tewas Bersimbah Darah, Diduga Dibunuh
• Ibu Mertua Sekkab Lamongan Tewas Bersimbah Darah Diduga Dibunuh, Penjaga Rumah Ungkap Fakta Lain
Setelah mengatakan itu, si penghuni kos misterius itu pergi meninggalkan rumah dan tidak kembali lagi.
Namun Salekan penasaran melihat kondisi rumah yang lampunya belum juga menyala padahal hari sudah gelap.
Ia pun lalu mengecek dan mencari tahu keberadaan korban.
Ia melihat korban terbaring dan masih mengenakan mukena. Namun ketika dibangunkan, korban sama sekali tidak merespons.
Saat itulah diketahui Rowaini sudah tidak bernyawa lagi.
Salekan kemudian memberitahukan kepada tetangga dekat bernama Kholis dan melanjutkannya ke perangkat desa setempat untuk melaporkannya ke polisi.
Diduga Dibunuh Saat Mengaji
Waktu peristiwanya masih diduga beberapa kemungkinan, usai salat maghrib atau saat sedang mengaji.
"Perkiraan kejadiannya ya mungkin saat salat maghrib, soalnya korban saat ditemukan masih mengenakan rukuh (mukena, red)," ungkap Kholis.
Menurut Kholis, Korban selama ini memang tinggal di rumah sendirian, dan baru sekitar tiga hari lalu ada orang yang kos di rumah korban.
"Kalau penjaga rumahnya Bu Haji Rowaini, Salekan biasanya datang setiap hari sehabis salat Isya," tuturnya.
Sementara itu, korban baru saja selesai diotopsi di kamar jenazah Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan.
Empat anak korban, tiga perempuan dan seorang laki - laki didampingi Sekkab Lamongan, Yuhronur Efendi turut menunggu di depan kamar jenazah.
Selama proses otopsi, anak - anak korban, cucu dan keluarga dekatnya tidak mampu membendung air mata.
Tepat pukul 11.30 WIB jenazah dibawa keluar dan keadaan sudah dikafani diangkut ambulan yang disediakan oleh Direktur RSUD dr Soegiri, dr Chaidir Anas.
Jenazah dibawa pulang dan dimakamkan di tanah kelahiran korban di Dusun Glogok Sumberwudi Karanggeneng.
Sebelumnya diberitakan, Rowaini (68) yang tidak lain adalah mertua Sekkab Lamongan ditemukan tewas bersimbah darah diduga menjadi korban perampokan, Jumat (3/1/2019) malam.
Korban ditemukan tewas tergeletak di lantai rumahnya dengan posisi terlentang dengan luka bacok di leher dan di tangan.
"Ya kita lakukan identifikasi, ditemukan luka di leher sama di tangan," kata Kasat Reskrim Polres Lamongan, AKP Wahyu Norman Hidayat, usai melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kepada Surya. co. id, Sabtu (4/1/2020) pagi dini hari.
Berdasarkan hasil olah TKP, dugaan sementara korban meninggal akibat luka yang dilakukan oleh terduga perampok yang masuk ke rumah korban.Hanya saja, untuk memastikan penyebab kematian korban perlu dilakukan identifikasi lebih lanjut.
"Kalau dugaan kita, ini adalah korban pencurian dengan kekerasan," katanya.
Norman juga mengatakan, tidak tertutup kemungkinan, pelaku yang melakukan tindakan sadis tersebut merupakan orang yang kenal dengan korban. Dengan perkiraan hanya seorang pelaku.
"Ya bisa dibilang begitu. Perkiraan pelakunya cuma satu saja," kata Norman.
Kini, pihaknya sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk dapat mengungkap kasus dugaan pembunuhan yang menimpa mertua, keluarga Sekkab.
Norman menargetkan secepatnya kasus ini akan terungkap siapa pelakunya, target tak sampai tiga hari.
"Beri kami waktu untuk ekstra bekerja, baru kemudian nanti kita ungkap, saya minta waktu 3 hari," tandasnya.
Terduga pelaku masuh rumah korban tanpa banyak merusak, kata Norman akan menjadi petunjuk bagi polisi untuk mengungkap pelakunya.
"Ada beberapa saksi yang dimintai keterangan hingga pagi dini hari tadi, " katanya seraya menandaskab belum ada kesimpulan. (hanif Manshuri)