Pelatih Persebaya Surabaya Yakin Bisa Redam Sikap Temperamen Patrich Wanggai

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso, yakin bisa meredam sikap temperamen pemain lokal baru Persebaya Surabaya, Patrich Wanggai.

Meskipun, pemain 31 tahun asal Papua itu memang dikenal cukup sering menunjukkan sikap berlebihan di tengah lapangan.

Terbukti, bersama Kalteng Putra di Liga 1 2019 lalu, tampil 27 laga, Patrich Wanggai mendapat 8 kartu kuning dan satu kartu merah.

Bahkan, Patrich Wanggai pernah mendapat sanksi larangan bermain dari Komdis PSSI akibat tindakan indisipliner.

• Kini Berseragam Bajul Ijo, Patrich Wanggai: Persebaya Surabaya Paling Serius Pakai Jasa Saya

• Tak Masuk Skema Pelatih Arema FC, Arthur Cunha dan Comvalius Didepak Meski Masih Terikat Kontrak

"Tidak ada masalah itu nanti saya yang handel. Orang mungkin bingung kalau dia temperamen dan keras," terang Aji Santoso seusai memimpin latihan Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (7/1/2020).

Sebaliknya, Aji Santoso akui sikap agresif dan temperamen Patrich Wanggai akan dipoles ke arah hal-hal positif yang akan memberikan kebaikan pada Persebaya Surabaya.

"Sepak bola harusnya keras, tapi dalam batas-batas yang wajar, sepak bola harus agresif, tapi dalam batas-batas sportif," ucap pelatih asal Malang tersebut.

Aji Santoso memastikan ia bisa menjalin komunikasi dengan Patrich Wanggai dan meredam sikap negatif yang ada sebelum-sebelumnya.

• Sang Agen Pastikan Makan Konate Belum Teken Kontrak dengan Klub Manapun, Termasuk Persebaya

• Negosiasi Persebaya dengan Ruben Sanadi dan Osvaldo Haay Santer Dirumorkan Masih Berjalan Alot

"Masalah attitude (sikap) tidak ada masalah, saya pasti bisa berkomunikasi dengan baik dengan dia (Patrich Wanggai) yang nantinya berdampak positif pada tim ini, mudah-mudahan seperti itu," pungkas Aji Santoso.

Patrich Wanggai menjadi pemain baru kelima Persebaya Surabaya.

Sebelumnya, Persebaya Surabaya meresmikan Arif Satriya, Bayu Nugroho, Ricky Kambuaya, dan Mahmoud Eid. (Khairul Amin)