Penculikan Bayi di Bangil Pasuruan
Drama Bohong Penculikan Bayi 2 Bulan di Bangil, Motif Sebenarnya Terungkap, Si Ibu Jadi Tersangka?
Drama bohong penculikan bayi berusia dua bulan di Pasuruan. Motif sebenarnya terungkap. Si Ibu tersangka?
Penulis: Galih Lintartika | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, PASURUAN - Satreskrim Polres Pasuruan terus mendalami kasus penyebaran berita hoaks tentang penculikan sebuah anak berusia dua bulan di Pasuruan.
Selain memeriksa ES, Korps Bhayangkara juga memeriksa pihak yang diduga kuat terlibat kasus ini.
Berita tentang penculikan anak ES ini sudah dipastikan tidak ada dan benar-benar hoaks.
• BREAKING NEWS - Bayi Usia 2 Bulan Diculik Lewat Tol Bangil, Sang Ibu Diturunkan di Depan Gerbang Tol
Akan tetapi, hingga malam ini, polisi belum mengungkap resmi motif di balik cerita dan drama penculikan yang menghebohkan Pasuruan ini.
Polisi hanya memberikan hasil pemeriksaan sementara.
Kanit PPA Satreskrim Polres Pasuruan Ipda Sunarti mengatakan, untuk sementara, motif ES membuat berita bohong ini karena dia takut sama suaminya akan utangnya.
"Jadi dugaan kami, ia takut dengan suaminya kalau dia punya utang dan anaknya dijadikan jaminan atas utangnya. Ia seolah-olah membuat berita anaknya diculik ke suaminya," kata Kanit.
Ia menyebut, dugaan ini muncul setelah rentetan pemeriksaan dilakukan.
Ia menyampaikan, untuk sementara, pengakuan ES, dirinya memiliki utang di bank harian sebesar Rp 1 juta.
• VIRAL VIDEO Bayi 2 Bulan Diculik di Tol Bangil, Sang Ibu Klarifikasi dan Minta Maaf, Fakta Terungkap
Nah, utangnya ini tidak diketahui sama suaminya.
Saat pembayaran, dugaan kuat, ES ini tidak bisa membayar dan menjadikan anaknya sebagai jaminan.
"Dia (Eka) pamit ke suaminya ke dokter. Karena memang anaknya ini mengidap penyakit dalam. Jadi setiap bulannya, wajib ke dokter untuk menjalani perawatan intensif. Padahal anaknya dititipkan ke rentenirnya," jelasnya.

Sunarti berjanji bersama jajaran akan melakukan penyelidikan lebih mendalam.
Apa ada kemungkinan ES dijadikan tersangka, Sunarti enggan menjawabnya sekarang.