Bejatnya Perbuatan Petani di Madura, Nodai Gadis SMP di Tegalan, Terkuak karena 1 Kecurigaan
Bejatnya Perbuatan Petani di Madura, Nodai Gadis SMP di Tegalan, Terkuak karena 1 Kecurigaan
Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Januar
Bejatnya Perbuatan Petani di Madura, Nodai Gadis SMP di Tegalan, Terkuak karena 1 Kecurigaan
TRIBUNJATIM.COM, SUMENEP - Seorang petani menodai gadis SMP di semak-semak di Madura.
Kasus pemerkosaan itu membuat heboh masyarakat.
Akibatnya, korban sampai hamil dua bulan.
Kasus ini mencuat, setelah Polisi menerima laporan kasus pemerkosaan yang dilakukan oleh Abd Latif (60), warga Desa Sepanjang, Kecamatan/Pulau Sapeken, Sumenep.
• Rayuan Maut Pria Trenggalek Tiduri Anak Tetangga, 3 Hari Tak Pulang, Fakta Terkuak Berkat Orang Tua
Abd Latif ini tega melepas nafsu binatang pada anak usia 13 Tahun 11 bulan, yang masih duduk di bangku SMP, sebut saja inisial YU.
YU diperkosa oleh petani Madura ini di semak-semak tegalan miliknya, hingga usia kandungannya sudah dua bulan.
Kasus ini terungkap setelah orang tua YU curiga melihat perubahan sikap dan fisik putrinya yang masih duduk di bangku SMP di Desa Sepanjang tersebut.
"Istri dari bapak korban ini awalnya curiga dengan perubahan fisik dan tingkah anaknya setiap hari, agak kurus, juga sering murung, sudah tidak datang bulan dan dikiranya sedang sakit," kata Kasubag Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti Sutioningtyas kepada Tribunjatim.com, Senin (20/1/2020).
Mantan Kapolsek Kota Sumenep ini menerangkan, kejadian pencabulan itu terjadi pada November 2019 lalu, sekira pukul 13.00 WIB.
"Mengetahui kejadian itu, orang tua korban melaporkan kepada Kepala Desa Sepanjang, dan hari Kamis tanggal 16 Januari 2020 pukul 09.00 WIB bapak korban dipertemukan dengan pelaku di kantor Balai Desa Sepanjang yang dihadiri oleh Kepala Desa dan perangkatnya.
Di situlah pelaku mengakui bahwa benar telah melakukan persetubuhan terhadap YU," katanya kepada Tribunjatim.com.
Barang bukti yang disita oleh polisi diantaranya, kerudung warna hitam polos, kaos lengan panjang warna abu – abu kombinasi garis – garis warna hitam dan terdapat kancing pada bagian tengah warna hitam serta dibagian depan tertulis “MOCHINO”.
Selain itu juga disita celana training panjang berbahan katun warna abu–abu kombinasi biru, rok panjang warna merah motif bola warna hijau dan celana dalam warna putih motif gambar kulit macan tutul.
"Pelaku dikenakan pasal 81, 82 UU RI no. 17 th 2017 atas perubahan UU RI Nomor 35 th 2014, tentang perlindungan anak," terangnya.(Ali Syahbana/Tribunjatim.com)