GEGER Mayat Mengambang di Tambak Garam Pamekasan, Kondisi Tubuh Melepuh, Identitas Terkuak
GEGER Mayat mengambang di tambak garam Pamekasan. Kondisi tubuh melepuh. Identitas terkuak.
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNMADURA.CO, PAMEKASAN - Penemuan mayat di tambak garam Desa Pandan, Kecamatan Galis, Pamekasan, pertama kali ditemukan warga yang sedang mencari ikan.
Hal itu diungkapkan oleh Kapolsek Galis, Iptu Barid Fauzan.
Dia mengatakan, mayat itu pertama kali ditemukan oleh tiga warga Desa Bulay sekitar pukul 17.00 WIB, Kamis (23/1/2020).
• Geger Temuan Mayat Bayi Perempuan Tengkurap di Tumpukan Sampah di Malang, Kondisi Busuk & Menghitam
Saat itu, kata Iptu Barid Fauzan, tiga warga Desa Bulay tersebut sedang mencari ikan dan hendak pulang ke rumahnya.
Kebetulan, ketiga orang itu sedang lewat di tambak garam.
Lalu sesampainya di lokasi, mereka terkejut menemukan mayat yang mengambang dengan posisi tubuh tengkurap.
"Setelah menemukan mayat itu, mereka langsung melaporkan ke Kepala Desa Pandan, lalu dari kepala desa melapor ke kami," kata Iptu Barid Fauzan saat ditemui di lokasi.
Setelah mendapat laporan penemuan mayat itu, Iptu Barid Fauzan mengatakan, pihaknya bersama anggotanya langsung bergerak ke lokasi untuk mengecek kebenarannya.
Setelah dilakukan evakuasi, Iptu Barid Fauzan mengaku masih belum bisa memastikan terkait identitas mayat tersebut apakah laki-laki atau perempuan.
• Mantan Kades di Bojonegoro Tewas Dalam Sumur Diduga Depresi, Tetangga Kaget Ada Mayat saat Menimba
Namun dia menyebut, dugaan sementara identitasnya adalah perempuan.
"Karena kondisi tubuhnya sudah kayak melepuh begitu ya, jadi sulit masih untuk dideteksi," ujarnya.
"Dugaan sementara dari kami identitasnya perempuan," sambung dia.
Lebih lanjut, Iptu Barid Fauzan mengungkapkan, saat ini mayat tersebut sedang dibawa ke RSUD Dr H Slamet Martodirjo Pamekasan untuk dilakukan identifikasi.
• GEGER Tangan Nyembul dari Tanah Dekat Pohon di Bogor, Misteri Mayat Hebohkan Warga, Fakta Terkuak
Penulis: Kuswanto Ferdian
Editor: Arie Noer Rachmawati