Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Terkuak Rumah Kos Sewakan Kamar Kencan Murah di Tulungagung Tak Berizin, Satpol PP Beri Peringatan

Terkuak Rumah Kos Sewakan Kamar Kencan Murah di Tulungagung Tak Berizin, Satpol PP Beri Peringatan.

Penulis: David Yohanes | Editor: Sudarma Adi
SURYA/DAVID YOHANES
Kasi Informasi dan Publikasi Satpol PP Tulungagung, Artista Nindya Putra alias Genot menunjukkan SP1 pemilik rumah kos yang dipakai mesum 

Terkuak Rumah Kos Sewakan Kamar Kencan Murah di Tulungagung Tak Berizin, Satpol PP Beri Peringatan

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Satpol PP Tulungagung telah minta keterangan pemilik kos, yang dipakai pasangan pelajar berbuat mesum.

Dari proses klarifikasi itu, Satpol PP memastikan jika rumah kos di Jalan Oerip Soemohardjo Kelurahan Kepatihan Tulungagung ini belum mengantongi izin.

Izin yang belum dipunyai pemilik rumah kos antara lain meliputi Izin Mendirikan Bangunan (IMB), Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan (SPPL), dan izin pemanfaatan bangunan untuk rumah kos.

Pria Tulungagung Gelapkan Mobil Daihatsu Grand Max Milik Teman, Demi Tutup Setoran Penjualan Baut

TERPOPULER JATIM: Dua Pria Tulungagung Kelabui Dokter - SMP Negeri 2 Lamongan Terapkan Kelas Digital

Sambut Tahun Baru Imlek, Hiasan Lampion di Kelenteng Tjoe Tik Kiong Tulungagung Jadi Spot Foto

“Karena belum punya izin, maka kami melayangkan surat peringatan pertama (SP1) kepara pemilik kos,” terang Kasi Informasi dan Publikasi Satpol PP Tulungagung Artista Nindya Putra alias Genot.

Surat peringatan juga didasarkan para pelanggaran yang ditemukan di rumah kos ini.

Sebab dari pemeriksaan polisi, kamar kos yang disewa disewakan ulang oleh orang lain untuk berbuat mesum.

Bahkan pelaku yang menyewakan ulang, Zaky Bagus (19) telah dijadikan tersangka oleh di kepolisian, karena dianggap memudahkan orang lain berbuat mesum.

“Terbukti ada tersangka dengan dugaan telah memfasilitasi perbuatan mesum. Jadi di rumah kos ini telah terjadi pelanggaran hukum,” tegas Genot, yang juga menjadi Plt Kabid Penegakkan Perda Satpol PP Tulungagung.

Dari pengakuan pemilik yang bernama Sukemi, pengelolaan rumah kos ini diserahkan kepada penjaga.

Namun hingga kini penjaga yang disebut oleh Sukemi tidak diketahui keberadaannya.

Pemilik rumah kos sembilan kamar ini diberi waktu satu bulan untuk melengkapi semua izin yang diperlukan.

“Kami tunggu hingga satu bulan ke depan, agar pemilik melengkapi persyarata perizinan. Nanti akan kami panggil kembali,” sambung Genot.

Jika sampai waktu yang ditetapkan belum mengurus izin, maka Satpol PP akan melayangkan surat peringatan ke-2 (SP2).

Jika tetap mengabaikan, Satpol PP akan menerbitkan SP3 dan bisa dilanjutkan dengan penyegelan.

“Tentunya ada tahap-tahap yang harus dilalui. Kalau semuanya diabaikan, ada ketentuan penyegelan hingga pembongkaran,” ucap Genot.

Pemanggilan Sukemi adalah buntut ditemukannya empat pasangan bukan suami istri di rumah kos miliknya.

Dari empat pasangan itu, tiga di antaranya berstatus pelajar.

Mereka meminjam kamar kos milik temannya untuk dipakai berduaan selama jam sekolah.

Sedangkan satu pasangan lain menyewa kamar kos kepada Zaky Bagus, seharga Rp 20.000 per jam.

Zaky kemudian dilimpahkan ke Polres Tulungagung, dan dijadikan tersangka pasal 296 KUH Pidana, memudahkan orang lain berbuat mesum.

Persewaan kamar kos mesum kini tengah menjadi perhatian khusus polisi dan Satpol PP.

Penyewa kamar kos menyewakan ulang kamarnya seharga Rp 15.000-Rp 20.000 per jam, atau Rp 100.000 per malam.

Karena tarifnya sangat murah, fasilitas ini dimanfaatkan pasangan bukan suami istri, termasuk kalangan pelajar.

Kamar kos murah meriah ini ditawarkan dengan sistem tertutup, utamanya lewat grup Facebook.

Pemilik kamar kos biasa menambahkan fasilitas tisu dan pengaman, sebutan lain untuk kondom.

Penulis : David Yohanes

Editor : Sudarma Adi

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved