Praktik Asusila di Gresik Berkedok Warkop, Bayar Rp 100 Ribu Pelanggan Bisa Dapat ‘Hiburan’
Praktik Asusila di Gresik Berkedok Warkop, Bayar Rp 100 Ribu Pelanggan Bisa Dapat ‘Hiburan’
Penulis: Willy Abraham | Editor: Januar
"Gresik prostitusi masih ada di beberapa titik. Apalagi ini pelaku lama di Kecamatan Cerme, Kecamatan Kedamean dan Kecamatan Dukun," ujar KH Mansyur Sodiq kepada wartawan di Mapolres Gresik, Jum'at (24/1/2020).
Pihaknya mendukung penuh upaya pemberantasan praktik prostitusi di Gresik yang dijuluki Kota Wali. Gresik sebagai kota agamis ternyata masih disuguhkan oleh praktik prostitusi. Apalagi, berkedok warung kopi.
"Prostitusi di Gresik harus ditutup total. Prostitusi di Surabaya bisa ditutup," tegasnya.
Pihaknya meminta agar para tersangka prostitusi yang diamankan Satreskim Polres Gresik untuk bertaubat kembali ke jalan yang benar.
"Bertaubatlah kembali ke jalan yang benar. Pekerjaan yang halal," katanya kepada dua tersangka yang hanya bisa menunduk.
Prostitusi merupakan bagian dari penyakit masyarakat. Dimulai dari minum-minuman keras kemudian beralih ke narkoba, prostitusi. Paling ekstrim membuat orang nekat melakukan pembunuhan dan pencurian.
Menurut keterangan kedua tersangka. Mereka menjalankan bisnis esek-esek ini sejak satu 2019. Wanita yang ditawarkan kepada lelaki hidung belang ditawarkan dengan harga Rp 100 ribu sampai Rp 120 ribu. (wil)