Sindiran Sunda Empire ke Ridwan Kamil Direspons, Soal Ucapan Tak Pantas Jadi Gubernur: Paling Logis
Petinggi Sunda Empire, Rangga Sasana memberikan sindiran dan peringatan kepada Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Adi Sasono
TRIBUNJATIM.COM - Petinggi Sunda Empire, Rangga Sasana memberikan sindiran dan peringatan kepada Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil merespons sindiran dan peringatan Rangga Sasana itu.
Ia juga memberi reaksi soal disebut tak pantas jadi gubernur oleh Rangga Sasana.
• Foto ABG Madura 14 Tahun Nikahi Gadis Dewasa Sempat Viral, WO Bahas Malam Pertama, Kayak Apa Tuh’
Berawal dari Sindiran Ridwan Kamil
Sebelumnya Ridwan Kamil sempat menyindir kemunculan kerajaan baru atau kelompok lainnya seperti Sunda Empire sebagai orang stres.
"Ini banyak orang stres ya di republik ini, menciptakan ilusi-ilusi yang sering kali romantisme-romantisme sejarah ini."
"Yang ternyata ada orang yang percaya juga kan, begitu ya menjadi pengikutnya," kata gubernur yang akrab disapa Emil dikutip dari YouTube KompasTV via Tribunnews.
Sebelum hal ini menimbulkan keresahan di tengah masyarakat, terutama munculnya Sunda Empire di Jawa Barat, kata Emil, Polda Jabar sudah meneliti dan mendalami kehadiran kelompok tersebut.
• Istri Probolinggo Bacok Suami Pakai Tabung Gas saat Tidur, Terpicu Ancaman Dibunuh, Lihat Endingnya
Ditanggapi Sunda Empire
Ucapan Ridwan Kamil itu kemudian ditanggapi oleh Sunda Empire.
Dilansir dari Tribunnews, Sunda Empire lewat petingginya, Ki Ageng Rangga Sasana memberi tanggapan atas pernyataan gubernur yang akrab disapa Emil ini.
Rangga Sasana menyayangkan Ridwan Kamil tidak mengetahui sejarah Sunda Empire.
Awalnya ia menegaskan bahwa Sunda Empire tidak boleh disamakan dengan kerajaan fiktif bernama Kraton Agung Sejagat.
"Sunda Empire jangan disamakan apa yang dilakukan saudara Toto Santos," kata Rangga Sasana, dilansir acara Indonesia Lawyers Club (ILC) di Studio TVOne, Selasa (21/1/2020).
• Ancaman Rangga Sasana ke Roy Suryo, Bermula dari Salah Sebut Jabatan di Sunda Empire, Roy: Ngaco
Saat disinggung keanggotaan Toto Santoso yang dikabarkan pernah menjadi bagian dari Sunda Empire, Rangga pun buka suara.
"Siapa pun boleh di Sunda Empire," ungkapnya.
Namun, ia menegaskan anggota Sunda Empire tersebut tidak lah dengan merekrut orang seperti pada kasus Kraton Agung Sejagad tersebut.
"Anggotanya seluruh negara-negara dan pemerintahan seluruh dunia, bukan manusia! Adapun pejabatnya dalam artian yang bekerja ada di sana," jelas Rangga, dikutip dari TribunSolo, Minggu (26/1/2020).
• Ancaman Serius Sunda Empire untuk Negara yang Tak Mau Daftar Ulang Agustus Nanti: Indonesia Juga
Kemudian, ia menyinggung persoalan sejarah mengenai sebuah gedung Isola yang kini berada di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandun, Jawa Barat.
Gedung tersebut diketahui pernah digunakan kelompok Sunda Empire dalam melangsungkan beberapa kegiatan.
"Jadi Isola itu adalah terbentuknya atas NATO di situ. NATO itu ABCD. Perlu Paham itu. NATO dibangun oleh PBB," katanya.
Ia menambahkan saat itu tidak ada pemerintahan yang boleh membangun pasukan atau polisi tanpa izin dai kekaisaran Sunda Empire.
• Warga Wuhan Sebut Akhir Dunia, Perubahan Jadi Kota Hantu, Cek Foto Terbaru Akibat Virus Corona
Sementara ditanya soal terbentuknya NATO, Rangga menyampaikan NATO dibentuk setelah Perang Dunia II.
Hal itu atas dasar tatanan ABCD, yakni A (American), B (British), C (Canada), dan D (Diplomatic International yaitu Bandung).
"Corps Diplomatic International. Jamannya itu dari dulu. Makanya itu Banda-Indung, Bandanya Ibu. Itu harus kita buka itu Bandung," teganya.
Saat menjelaskan mengenai sejarah Sunda Empire, pembahasannya pun sempat melebar hingga mengaitkan dengan kelahiran organisasi PBB dan badan kemiliteran Amerika Pentagon.
Ia pun mengklaim bahwa PBB dan Pentagon tersebut lahir di wilayahnya Sunda Atlantik yakni Bandung.
Rangga juga sempat menyayangkan bahwa sejarah Indonesia Indonesia dinilai telah diplesetkan sejak era Presiden Soekarno.
Ketika menjelaskan sejarah menurut versinya itu, Rangga kembali menyinggung peran Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang pernah menyindir dan menyebutnya sebagai kawanan orang stres.
"Kalau gubernur tidak tahu cerita Sunda Empire Bandung, jangan jadi gubernur," kata Rangga.
• Dua Geng Remaja Kampung di Surabaya Gelut, Foto Pemuda Bersimbah Darah Beredar, Polisi Klarifikasi
Reaksi Ridwan Kamil
Terbaru, ketika disinggung soal peringatan dari petinggi Sunda Empire kepada dirinya, Emil hanya tersenyum dan menyerahkan kepada masyarakat argumen mana yang paling masuk akal.
"Ya, setiap orang mah bisa berpendapat masing-masing, kami serahkan ke masyarakat argumen mana yang paling bisa diterima, paling logis, paling masup akal," ujar Emil, saat ditemui di Vihara Samudra Bhakti, Sabtu (25/1/2020), dikutip dari TribunJabar.
• Petinggi Sunda Empire Klaim PBB Lahir di Bandung, Penjelasannya Bikin Dedi Mulyadi Bereaksi
Terpisah, Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Saptono Erlangga mengatakan saat ini kepolisian masih menyelidiki kelompok Sunda Empire.
Proses penyelidikan, ujar Erlangga, masih dalam tahap memeriksa saksi-saksi.
Dikatakan Erlangga, pihaknya sudah meminta keterangan kepada beberapa orang saksi terkait kelompok Sunda Empire seperti petinggi dan anggota Sunda Empire, staf Universitas Pendidikan Indonesia (UPI),budayawan dan sejarawan.
"Belum ada hasilnya, kan tahapannya kami ambil keterangan, kemudian naik gelar perkara, jika ditemukan ada unsur pidana, berarti kan naik ke penyidikan," ujar Erlangga.
• Heboh Sunda Empire di Bandung Koar-koar Daftar Ulang Negara, Gelar Acara di UPI Bawa Spanduk