Kekhawatiran Ortu Mahasiswa Pamekasan Saat Anaknya Studi di Tengah Wabah Corona, Terus Ucap Doa
Rasa sedih bercampur gelisah dialami orang tua mahasiswa asal Pamekasan yang saat studi di China di tengah heboh virus Corona.
Penulis: Muchsin Rasjid | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN – Wabah virus Corona yang menjangkit di Wuhan dan beberapa kota di Provinsi Hubei, Tiongkok, membuat ketar-ketir sejumlah orang tua di Pamekasan.
Sebab anaknya saat ini kebetulan menempuh pendidikan di sana.
Sejak mencuatnya kabar virus mematikan itu, orang tua siswa di Pamekasan berdoa dan berharap anaknya tidak terinfeksi serta bisa pulang ke Indonesia dengan selamat.
• Jerit Tangis Wanita Saat Jalan Kaki Kagetkan Warga di Malang, Pelaku Kabur Pakai Motor Honda Vario
Rasa sedih bercampur gelisah ini, dialami Herman Kusnadi, mantan Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Pamekasan.
Sebab kedua anaknya, Ilham Tri Kusnadi (21), saat ini menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran semester III, di Hubei University of Science and Technology dan Tika Putri Laksmi (20), adiknya semester I, di fakultas kedokteran di universitas yang sama.
Kekhawatiran Herman Kusnadi, warga Kelurahan Barurambat Timur, Pamekasan, terhadap kedua anak kandungnya ini, lantaran terdapat lima mahasiswa Pamekasan dan sejumlah mahasiswa lainnya dari Indonesia terjebak di dalam apartemen mereka, di Xiamen, Provinsi Hubei, China dan tidak bisa berbuat apa-apa.
Meski lokasi apartemen tempat kedua anaknya tinggali berjarak sekitar 85 km dari Kota Wuhan, kedua anaknya menggambarkan suasana di Kota Xiamen dan beberapa kota lainnya di provinsi itu sudah lengang, sepi mencekam, seperti kota mati.
Sementara yang dilakukan mahasiswa di dalam apartemen saat ini hanya mengikuti perkembangan situasi lewat TV.
Mereka tidak berani ke luar rumah. Kebetulan kampus tempat mereka belajar berbarengan dengan libur Imlek dan sekaligus diliburkan, sampai batas waktu yang belum ditentukan.
• Ciri-ciri, Gejala dan Cara Pencegahan Virus Corona dari WHO, Hindari Konsumsi Daging & Telur Mentah
Menurut Herman, mahasiswa di dalam apartemen itu terlihat panik dan ketakutan.
Setiap saat menghubungi keluarganya menggambarkan perkembangan tempat tinggal mereka.
“Kedua anak saya menceritakan kota – kota di sana sudah diisolasi oleh pemerintah setempat. Jadi tidak ada yang bisa ke luar dan tidak ada yang bisa masuk. Ya ibarat kota itu dikunci dari segala sisi,” papar Herman Kusnadi, kepada TribunJatim.com, Selasa (28/1/2020).
Dikatakan, yang paling menyedihkan saat ini, makanan dan minuman mereka telah menipis dan persediaannya tinggal satu dua hari saja.
Di luar di depan apartemen yang padat dengan pertokoan dan pusat perbelanjaan, semuanya sudah tutup tidak melayani pembeli.