RSUD dr Sayidiman Magetan Antisipasi Virus Corona, Belajar ke RSUD Sidoarjo, Sarana Prasarana Siap
RSUD dr Sayidiman Magetan siapkan sarana prasarana antisipasi virus Corona, sejumlah dokter belajar ke RSUD Sidoarjo.
Penulis: Doni Prasetyo | Editor: Hefty Suud
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Doni Prasetyo
TRIBUNJATIM.COM, MAGETAN - Tenaga Kerja Wanita (TKW) Indonesia dari Hongkong, suspect virus Corona, dan dirawat di RSUD Sidoarjo.
Kendati akhirnya TKW itu divonis negatif virus Corona, RSUD dr Sayidiman Magetan berpendapat tak ada salahnya bersiap diri.
Untuk itu, RSUD dr Sayidiman Magetan melengkapi sarana prasarana, sebagai upaya antisipasi penyebaran virus mematikan itu.
• TERPOPULER JATIM: Sebab Kecelakaan Maut Rombongan SMA Islam di Blitar hingga Daftar Korban
• Bacawali Surabaya Cak Har Belum Pasang Handuk Soal Rekomendasi Partai: Optimis Jemput Peluang
"Kami menyiapkan ruang isolasi dan ruang perawatan di Instalasi Rawat Inap (IRNA) V, ditambah satu ruang perawatan di paviliun. Semua kami persiapkan khusus," kata Direktur Utama RSUD dr Sayidiman Magetan, dr Catur Widayat kepada TribunJatim.com, Senin (3/2/2020).
Bahkan, lanjut Catur, sejumlah dokter dari RSUD dr Sayidiman Magetan menyempatkan diri ke RSUD Sidoarjo, untuk belajar penanganan pasien suspect virus Corona, termasuk penataan ruang isolasi dan perawatannya.
"Kamis (30/1/2020) kemarin saya bersama sejumlah dokter disini belajar ke RSUD Sidoarjo, untuk penanganan dan perawatan pasien virus corona atau novel coronavirus (nCov),"ujar dokter Catur didampingi KTU RSUD dr Sayidiman, Magetan Sarkam.
• BPS Sebut 3 Kelompok Ini Andil Paling Besar dalam Inflasi Jatim di Awal 2020, Berperan 0,36 Persen
Menurut dokter Catur, selain ruang isolasi dan ruang perawatan, RSUD dr Sayidiman juga mempersiapkan dokter spesialis yang dipimpin dokter spesialis paru. Karena itu, ruang isolasi dan kohort ada di IRNA V (sal penyakit paru).

"Mudah mudahan meski kita siap untuk antisipasi suspect virus Corona. Tapi kita tidak berharap ada warga Magetan terjangkiti virus itu. Karena obat untuk menghentikan virus itu belum ada," kata Catur.
Dikatakannya, penyakit itu gejala awalnya sama dengan penyakit influenza, demam berdarah (DB), flu burung H5N1, dan penyakit lain yang menyerang kekebalan tubuh.
• FIRASAT Terakhir Gus Sholah Sebelum Wafat, Mimpi Bertemu Gus Dur & Kerabatnya yang Sudah Meninggal
• Modus Pria Kediri Embat Sepeda Motor, Bawa Sepeda Kayuh Lalu Pura-pura Coba Motor, Dibawa Kabur
"Secara spesifik penyerangan virus corona itu sama dengan penyakit seperti flu, DB termasuk flu burung, penderita mengalami panas, dan sesak nafas. Tapi klo virus Corona, sesak nafas penderita lebih berat,"ujar Catur.
Untuk memastikan, lanjut dokter Catur, pasien harus menjalani pemeriksaan darah dan rontgen. Itu jalan satu satunya dan harus secepatnya. Karena virus Corona ini belum punya lawan yang mematikan.
• Machfud Arifin Kenang Gus Sholah, KH Salahuddin Wahid Disebut Sosok Bersahaja & Gemar Bagi Wawasan
"Kalau kita menunggu sampai pasien kejang, itu sudah terlambat. Jadi pemeriksaan darah dan rontgen harus sesegera mungkin. Jangan menunggu waktu. Seperti di RSUD Sidoarjo, cepat penanganannya. Alhamdulillah, ternyata yang di Sidoarjo negatif. Tapi tetap dirawat di ruang isolasi,"kata Catur.
Penulis: Doni Prasetyo
Editor: Heftys Suud