Unair Miliki Alat Deteksi Virus Corona, Keakuratan 99%, Mohammad Nasih: Reagennya Sangat Spesifik
Universitas Airlangga Surabaya memastikan telah memiliki alat pendeteksi virus corona yang keakuratannya mencapai 99 %. Selengkapnya di sini!
Penulis: Ficca Ayu Saraswaty | Editor: Elma Gloria Stevani
Universitas Airlangga dan Kobe University telah berhasil berkolaborasi menemukan alat pendeteksi atau reagen Novel Corona Virus.
Permasalahan terkait ketersediaan alat pendeteksi novel corona virus (2019-nCov) yang ada di Indonesia ini sempat menjadi kekhawatiran oleh masyarakat.
Selain di Unair, reagen ini juga telah dimiliki Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan, Balitbangkes.
• Pemandangan Haru Perawat RS Virus Corona Peluk Putrinya dari Kejauhan, Ibu di Sini Melawan Monster
Rektor Unair Prof Moh Nasih mengungkapkan reagen ini dapat mengidentifikasi pasien yang sudah disuspect terjangkit virus corona berasal dari Wuhan ini.
"Masyarakat yang ingin kepastian, bisa memanfaatkan lembaga kmi untuk mengkonfirmasi ada atau tidaknya
Identifikasinya tidak lama, hanya dalam hitungan jam, tetapi mekanisme sudah sesuai dengan standar kesehatan dunia World Health Organization (WHO).
• VIRAL Pemandangan Haru Ayah Menangis Lihat Anak Balitanya yang Terinfeksi Virus Corona Minta Dipeluk
Dengan identifikasi secara spesifik ini, Prof Moh Nasih berharap ke depannya dapat menghasilkan riset penanganan dan pencegahan akan virus ini.
"Sekarang di Indonesia mau menemukan obatnya masih susah karena kami belum mengetahui jenis mutasi virus ini seperti apa,"urainya.
Prof Moh Nasih menegaskan akurasi reagen ini mencapai 99 persen. Pasalnya ada parameter reagen yang berasal dari parameter positif tertular virus.
• VIRAL Video Warga Apartemen di Wuhan Saling Meneriakkan Semangat Satu Sama Lain Hadapi Virus Corona
"Jadi pemeriksaannya dari dahak, kalau memang hasilnya sama dengan parameter yang positif maka akan dilakukan penanganan khusus,"lanjutnya.
Penanganan khusus ini, dikatakannya termasuk kesediaan tim khusus dan ruang isolasi di RS Unair dan RSUD Dr Soetomo.
"Kalau ada suspect bisa dibawa ke Unair, yang dari RSUD Dr Soetomo sebelumnya juga dibawa ke Unair, meskipun masih memakai reagen yang lama,"urainya.
• Mengenal Kota Wuhan Sebelum Wabah Virus Corona, Ada Perkampungan Muslim Disana hingga Potensi Kota
Kemampuan Unair dalam menemukan reagen ini tak lepas dari akses Kobe University dan relasi di Jerman dalam mengakses data dan gen virus Novel Corona dari bank virus.
"Bahan untuk membuat reagen ini baru Sabtu (1/2/2020) datang di Unair setelah disiapkan di Kobe university. Sebelumnya kami masih memakai kit deteksi yang lama,"ujarnya.
(TribunJatim.com/Sulvi Sofiana/Sudarma Adi)