Bayar Uang SPP Kini Bisa Pakai GoPay, Pembayaran Keperluan Pendidikan Dilakukan Lewat Fitur GoBills
Para orang tua dan wali murid kini dapat membayar SPP dan biaya pendidikan lain seperti buku, seragam, dan kegiatan ekstrakurikuler dengan GoPay.
TRIBUNJATIM.COM - Selain Ujian Nasional diganti dengan asesmen kompetensi minimum dan survei karakter, dunia pendidikan dihebohkan dengan bayar SPP pakai GoPay.
Tentunya, kabar ini membuat meme yang muncul di media sosial saat Nadiem Makarim menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) kini jadi kenyataan.
Para orang tua dan wali murid kini dapat membayar SPP dan biaya pendidikan lain seperti buku, seragam, dan kegiatan ekstrakurikuler dengan GoPay.
Pembayaran dapat dilakukan melalui aplikasi Gojek di fitur GoBills.
• 86 PTN Penerima Mahasiswa Baru SNMPTN 2020: Universitas Airlangga, Universitas Terbuka hingga ITB
Melalui siaran resmi, Senin (17/2/2020), saat ini ada sekitar 180 lembaga pendidikan seperti pesantren, madrasah, sekolah dan tempat kursus di Indonesia yang telah terdaftar sebagai mitra kerja GoBills.
Senior Vice President Sales GoPay Arno Tse menjelaskan, GoPay terus meningkatkan loyalitas pengguna dengan selalu menawarkan kemudahan dan kebebasan dalam bertransaksi.
Ini terlihat dari fasilitas pembayaran berbagai layanan Gojek, tagihan, pajak, hingga donasi.
Layanan terbaru ini membebaskan orang tua dan wali murid untuk membayar pendidikan anak di mana saja dan kapan saja tanpa harus hadir ke sekolah.
“Orangtua yang sibuk dapat fokus dengan kepentingan lain seperti pekerjaan tanpa khawatir akan melewatkan tenggat pembayaran,” kata Arno.
Sejak diluncurkan pertama kali di tahun 2017, GoBills telah berkembang menjadi sebuah fitur lengkap yang memberikan kemudahan dan kenyamanan untuk membayar berbagai jenis tagihan.
• 9 Jurusan Kuliah Favorit Anak IPS dan Prospek Kerjanya untuk Daftar SNMPTN dan SBMPTN 2020
Tidak hanya pendidikan, pengguna setia Gojek dapat menggunakan fitur GoBills untuk membayar tagihan sehari-hari seperti air, listrik, pulsa, BPJS kesehatan, internet, TV kabel, asuransi, pajak hingga zakat.
“Selain memudahkan para orang tua, lembaga pendidikan yang tergabung juga ikut merasakan manfaat transaksi digital, di antaranya penerimaan iuran yang jelas dan pencatatan transaksi yang lebih rapi dan teratur,” ujarnya.
Dengan kemudahan ini, Arno berharap dapat menjangkau lebih banyak lagi lembaga pendidikan di seluruh Indonesia untuk menerapkan pembayaran digital.
GoPay juga membantu implementasi QRIS di Madrasah Miftahul Akhlaqiyah di Ngaliyan di Semarang, Universitas Tarumanegara dan Universitas Bunda Mulia.
Di awal tahun 2019, GoPay mengklaim menjadi uang elektronik pertama yang membangun ekosistem non-tunai dengan 50 SMK di Jakarta Utara.
• 9 Tahap Pendaftaran SNMPTN 2020 di Portal.ltmpt.ac.id, Resmi Dibuka Mulai Hari Ini 14 Februari
Ujian Nasional Diganti
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makariem mengumumkan program Merdeka Belajar.
Satu di antara titik fokus program tersebut ialah penghapusan Ujian Nasional (UN).
Lebih tepatnya, Ujian Nasional diganti dengan asesmen kompetensi minimum dan survei karakter.
Terkait hal ini, Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat Kemendikbud, Ade Erlangga menyampaikan pola ujian asesmen kompentensi minimum dan survei karakter.
Ia mengungkapkan asesmen kompetensi minimum fokus pada pengetahuan siswa mengenai literasi.
"Contohnya literasi; dengan cara kemampuan kompetensi dasar. Gimana mereka dilihat kemampuan penalaran dan analisis situasi di sekitarnya," kata Erlangga dalam Diskusi Polemik tentang 'Merdeka Belajar Merdeka UN' di Hotel Ibis Jakarta Tamarin, Jakarta Pusat, Sabtu (14/12/2019), dikutip Tribunnews.com (grup TribunJatim.com).
• Rangkuman Informasi Cara Daftar SNMPTN 2020, Pilih PTN dan Program Studi hingga Tahapan Seleksi
Selain literasi, peserta didik juga diuji kemampuan numerasinya.
Kemampuan numerasi di sini bukan seperti soal matematika umumnya, melainkan lebih ke arah kemampuan logika dan kuantitatif.
"Numerasi misalnya soal matematika. Itu kan ilmu penting ilmu logika tapi tidak lagi seperti sekarang bagaimana kecenderungan menghafal atau sifatnya mengambil jalan pintas tapi bagaimana bisa menganalisis berbagai macam hal logika dan kuantitatif di sekitar kita. Dan anak- anak peserta didik diassest tentang kemampuan mereka nalar dan analisa," kata Erlangga.
Selain itu, metode penilaian juga akan dilengkapi dengan survei karakter peserta didik.
Menurut Ade Erlangga, survei tersebut penting agar peserta didik memiliki akhlak yang mulia.
"Survei karakter karena itu penting sebagai tujuan pendidikan untuk brakhlak mulia, berbudi pekerti yang bagus. Gimana anak-anak itu diassest sikap gotong royong, atau sering bullying, kemampuan mereka menghormati orang tua. Jadi karakter itu penting untuk diassets," ungkap dia.
Ia menambahkan, asesmen akan dimulai sejak pertengahan tahun masa studi peserta didik. Hal itu pun berlaku pada jenjang SD, SMP hingga SMA.
"Asesment dilakukan di tengah-tengah kelas 4 8 dan 11 supaya bisa dilakukan perubahan kalau ada kurang pas dari mereka. Jadi bukan lagi sebagai standar kelulusan tapi pemetaan kondisi sekolah," pungkas Erlangga.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jadi Kenyataan, Kini Bayar Uang SPP Bisa Pakai GoPay"