Ashraf Suami BCL Meninggal Dunia
Penyebab Meninggalnya Ashraf Sinclair Diungkap Manajer, Suami BCL Alami Serangan Jantung
Penyebab meninggalnya Ashraf Sinclair diungkap manajer Bunga Citra Lestari alias BCL.
TRIBUNJATIM.COM - Penyebab meninggalnya Ashraf Sinclair diungkap manajer Bunga Citra Lestari alias BCL.
Diketahui, suami Bunga Citra Lestari, Ashraf Sinclair meninggal dunia pada Selasa (18/2/2020) pagi.
Kabar meninggalnya Ashraf Sinclair diungkap sang manajer BCL, Doddy.
Menurut Doddy, manajer BCL, Ashraf mengembuskan napas terakhir pada Selasa dini hari tadi.
• Profil-Biodata Ashraf Sinclair Suami Bunga Citra Lestari, Mulai Karier hingga Kehidupan Pribadi
"Benar (meninggal dunia), tadi pagi," kata Doddy kepada Kompas.com (grup TribunJatim.com) melalui pesan WhatsApp, Selasa pagi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Ashraf mengembuskan napas terakhirnya dalam usia 40 tahun pada pukul 04.51 WIB.
Doddy mengatakan, Ashraf meninggal dunia setelah mengalami serangan jantung.
"Serangan jantung," katanya.
Tentunya kabar meninggalnya Ashraf Sinclair membuat banyak orang kaget.
• Ashraf Sinclair Meninggal Dunia, BCL Nyanyikan Lagu Soulmate di Malam Sebelum Suami Tiada
Pasalnya, suami BCL ini dikenal sebagai sosok yang gemar olahraga dan hidup sehat.
Dalam sebuah kesempatan wawancara, Ashraf Sinclair mengaku sangat gemar berolahraga di pusat kebugaran.
Salah satu yang biasa dia lakukan adalah nge-gym.
Lantas, kenapa orang yang masih muda dan suka berolahraga terkena serangan jantung?
Alasan orang muda mengalami serangan jantung Sebuah riset yang terbit pada April 2019 mengungkap, tingkat serangan jantung untuk orang berusia di bawah 40 tahun semakin meningkat.
Selama beberapa dekade, usia lanjut ditetapkan sebagai salah satu faktor risiko terbesar seseorang terkena serangan jantung.
Biasanya, pria di atas 50 tahun dan wanita di atas 65 tahun paling rentan alami serangan jantung. Namun, sekarang umur tak bisa dijadikan patokan.
Pasalnya, mereka yang berusia di bawah 50 tahun pun rentan mengalami serangan jantung.
• Ashraf Sinclair Suami Bunga Citra Lestari Meninggal, Postingan Terakhir di IG Banjir Ucapan Duka
Menurut ahli jantung Luke Laffin, salah satu faktor risiko terbesar adalah meningkatnya penderita diabetes tipe 2 di kalangan orang muda.
Ada tiga faktor utama penyebab meningkatknya penderita diabetes tipe 2.
Pertama, pola makan keliru dan konsumsi makanan olahan yang terlalu sering.
Kedua, obesitas, ini termasuk skinny fat.
Ketiga, gaya hidup pasif atau menurunnya aktivitas fisik.
Menurut Laffin, terlalu sering menggunakan waktu untuk bermain ponsel membuat banyak orang menurunkan aktivitas fisik dalam beberapa dekade terakhir.
• Pengorbanan Besar Hotman soal Meriam Bellina Diekspos ke Nikita, Akhirnya Pilih Istri: Harus Memilih
Pergeseran haya hidup ini pun yang membuat para ahli terkejut dengan fakta meningkatnya serangan jantung di kalangan muda.
"Kebiasaan buruk ini mulai di masa kanak-kanak hingga sekarang. Perlu ada perhatian pada betapa pentingnya pencegahan dan melakukan perubahan," kata Dr. Laffin seperti diberitakan Kompas.com (28/4/2019).
Sementara itu, dr Ratih Fabriani, dokter jantung di Rumah Sakit Universitas Indonesia, pernah mengungkap bahwa serangan jantung makin banyak diderita orang yang berusian 30 tahunan.
Banyak juga penderita jantung yang sebelumnya tampak sehat, bugar, dan tidak memiliki riwayat penyakit apapun dalam keluarganya.
"Banyak juga pasien-pasien saya usia 30 tahun, 32 tahun sudah mengalami toleransi glukosa terganggu. Kalau normalnya kurang dari 100, ini sudah 110-120," kata Ratih diberitakan Kompas.com (05/07/2019).
Sama seperti Laffin, Ratih pun menduha bahwa pergeseran usia penderita jantung dikarenakan pola konsumsi masyarakat yang berubah.
Makanan dan minuman manis yang berlebihan bisa menambah risiko seseorang terkena penyakit jantung.
• Sosok Bonita Putri Salsabila, Sempat Vakum Nribun 5 Tahun Gegara Trauma Tragedi Kerusuhan
Sudah olahraga masih bisa kena serangan jantung?
Ratih mengatakan, kondisi yang terasa sehat dan aktivitas olahraga yang cukup tidak berarti menyelamatkan orang dari risiko penyakit jantung.
Satu-satunya cara memastikan terbebas dari penyakit jantung adalah dengan rutin melakukan pemeriksaan kesehatan atau medical check-up (MCU).
"Itulah pentingnya MCU, bisa mendeteksi faktor risiko," kata Ratih.
Faktor risiko yang dimaksud meliputi kolesterol, gula darah, dan tekanan darah.
Ketiga faktor ini selalu menjadi biang kerok penyumbatan pembuluh darah yang berujung pada serangan jantung.
• Lyodra dan Tiara Lolos Grand Final Indonesian Idol X, Matahariku Agnez Mo Tak Selamatkan Ziva
Dokter spesialis jantung dan pembuluh dari Rumah Sakit Universitas Indonesia dr Dian Zamroni, SpJP(K) dalam kesempatan yang sama menambahkan, laki-laki lebih berisiko kena serangan jantung dibanding perempuan.
"Laki-laki lebih berisiko karena perempuan mengalami menstruasi dan menghasilkan hormon estrogen yang bersifat protektif terhadap pembuluh darah," kata Dian.
Faktor kedua, kata Dian, lebih bisa diatur.
Faktor yang dimaksud meliputi hipertensi, kebiasaan merokok, kolesterol tinggi, kegemukan, kurang olahraga, dan diabetes melitus.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Manajer BCL Ungkap Waktu Kematian Ashraf Sinclair" dan "Ashraf Sinclair Meninggal, Masih Muda dan Olahraga, Mengapa Bisa Kena Serangan Jantung?"