Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Balas Budi untuk Pemerintah China, Pasien Virus Corona yang Sembuh Donorkan Plasma, Misi Kemanusiaan

Sejumlah pasien yang sembuh dari virus Corona mendonorkan plasmanya. Alasannya sebagai rasa terimakasih kepada pemerintah China & menolong sesama.

Penulis: Ficca Ayu Saraswaty | Editor: Januar
YouTube New China TV
Pasien virus Corona yang telah sembuh mendonorkan plasma untuk mereka yang kritis. 

Seperti diketahui dari AFP, plasma darah yang didonasikan mampu diekstrak dan menolong pasien virus corona lain yang sedang kritis.

Pejabat farmasi kini juga mengembangkan vaksin dan perawatan untuk penyakit epidemik virus corona yang telah menewaskan 1.873 orang di seluruh dunia dengan angka terbesar sebanyak 1.868 di dataran utama China.

Pemandangan Haru Perawat RS Virus Corona Peluk Putrinya dari Kejauhan, Ibu di Sini Melawan Monster

Komisi Kesehatan Nasional China mengungkapkan, plasma darah dari pasien yang baru sembuh mengandung antibodi yang siap mengurangi pasokan virus dalam pasien kritis.

"Saya mengimbau kepada seluruh pasien yang sembuh untuk mendonorkan plasma darah mereka sehingga mampu menolong pasien kritis," Ungkap Guo Yanhong, Kepala Komisi Kesehatan Nasional China.

Dikabarkan dari Pusat Biologi Kementrian Pengetahuan dan Teknologi, Sun Yanrong, bahwa terdapat 11 pasien di rumah sakit Wuhan yang menerima donor plasma.

"Satu pasien dari mereka sudah dipulangkan (sembuh), satu orang baru bisa turun dari kasur, dan lainnya dalam proses penyembuhan," ujarnya.

VIRAL Pemandangan Haru Ayah Menangis Lihat Anak Balitanya yang Terinfeksi Virus Corona Minta Dipeluk

Imbauan terkait donor plasma darah dinyatakan oleh pemerintah China setelah pembuat produk medis melaporkan kesuksesan dari hasil percobaan di RS First People Wuhan.

Grup Biotek Nasional China mengatakan dalam unggahan di akun resmi Wechat-nya bahwa beberapa pasien kritis yang menerima donor plasma meningkat lebih baik dalam waktu 24 jam.

Sedangkan pihak WHO mengungkapkan bahwa donor plasma memang penting asalkan dilakukan dengan aman.

"Ini merupakan penemuan penting," ungkap kepala WHO program darurat, Michael Ryan kepada AFP di Jenewa.

Terkurung 19 Hari karena Virus Corona, Wanita di China Ini Punya Ide Pakai Mobil Remote Controlnya

Dia menitikberatkan pada efektivitas pembuktian plasma dalam menyelamatkan nyawa manusia ketika bergulat dengan berbagai penyakit berbeda.

"Ini merupakan cara yang paling valid untuk mengeksplor pengobatan, terutama ketika kita tidak punya vaksin atau anti-virus." paparnya.

Namun pendapat lain datang dari Kepala WHO bidang Global Infectious Hazaard Preparedness, Sylvie Briand.

Menurutnya, perawatan berbasis plasma darah sulit untuk ditingkatkan dan menjangkau sejumlah besar pasien.

Dia menekankan perlunya mengikuti protokol keselamatan dengan sangat hati-hati.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved