Berita Persebaya Surabaya
Bek Legenda Bajul Ijo Era 90an Titip Pesan untuk 2 Bek Muda Persebaya: Harus Seperti Bunglon!
Muharom Rusdiana, bek legenda Bajul Ijo era 90an titip pesan untuk dua bek muda Persebaya Surabaya, Koko Ari Araya dan Rizky Ridho.
Penulis: Khairul Amin | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Dalam ajang Piala Gubernur Jatim 2020 lalu, sejumlah potensi pemain muda Persebaya Surabaya mencuri perhatian.
Dua diantaranya merupakan bek mudanya, Koko Ari Araya (20) dan Rizky Ridho (18).
Dua pemain yang pernah membawa Persebaya U-20 juara Elite Pro Academy 2019 tersebut merupakan pemain jebolan tim Kompetisi Internal Persebaya.
• TERPOPULER BOLA: Arema FC Launching Tim untuk Liga 1 2020 hingga Makna Jersey Anyar Warna Biru
• Hotman Paris Drop & Mendadak Bolak-balik Masuk UGD, Kondisi di Foto Baru Banjir Doa, Nggak Rasain
Muharom Rusdiana, salah satu bek legenda Bajul Ijo era 90an menilai dua bek muda tersebut merupakan aset yang perlu dijaga.
Ia berharap, semua pemain muda di Persebaya Surabaya, termasuk dua bek muda itu tak cepat merasa puas diri, terus belajar mengembangkan potensi.
"Jangan segan-segan belajar, sekarang kan banyak media belajar," terang Muharom pada awak TribunJatim.com, Minggu (23/2/2020).
• Perbaikan Stadion Brawijaya Dikebut, Bersiap Laga Perdana Persik Kediri Menjamu Bhayangkara FC
• Arema FC Kenalkan Jersey Utama Warna Biru Minimalis, Punya Gradasi Biru Tua Menyilang, Ini Maknanya
Satu diantara media belajar yang juga dirasa efektif di era masakini adalah memanfaatkan teknologi lewat rekaman pertandingan, baik video di You Tube, atau lainnya.
"Manfaatkan teknologi, mempelajari bagaimana bek ideal yang ideal dan baik," tambah pria asli Surabaya tersebut.
Muharom berkisah, dulu semasa dia masih menjadi pesepak bola, sulit mendapat rekaman pertandingan.
• Mengapa Pria Jepang Dilaporkan Positif Corona pasca Liburan ke Indonesia? Kronologi Lengkap Terkuak
Dengan kemajuan teknologi seperti saat ini, seharunya bisa dimanfaatkan dengan baik oleh para pemain.
Di sisi lain, sebagai mantan bek andalan Persebaya Surabaya, Muharom paham betul bekal utama sebagai pemain lini belakang.
"Harus lebih dari yang lainnya untuk pemain belakang, terutama soal stamina, atau fisik," tegasnya.
Tidak hanya itu, Muharom berpendapat, bagi pemain belakang di era sepak bola modern, modal fisik saja tidak cukup, harus fleksibel membantu serangan, terutama untuk bek sayap.
"Harus seperti bunglon, saat kedepan harus bisa memainkan peran pemain depan, kalau di belakang, pemain belakang, tengah juga seperti pemain tengah, itu harus dipelajari," tegas pria yang saat ini menjadi juru racik tim Untag Rosita tersebut.
Sebab, tak jarang Muharom sampaikan, kerap pemain belakang saat membantu penyerangan, karakter permaiannya masih tetap seperti pemain belakang.
"Sepakbola modern harus serba bisa, sering ada pemain belakang saat shoting di depan gawang lawan bolanya naik, itu kan karakter pemain belakang, tidak boleh," pungkas Muharom.
Penulis: Khairul Amin
Editor: Heftys Suud