'Gojek Tuyul' Raup Untung Rp 500 Juta dari Order Fiktif Pakai 8.850 Nomor Telepon dan 41 Akun Gojek
Ditreskrimum Polda Jatim terus mendalami kasus manipulator aplikasi ojek online untuk meraup keuntungan melalui orderan fiktif.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Elma Gloria Stevani
Pelaku bernama M Zaini (35) warga Sukoharjo, Klojen, Kota Malang.
Praktik manipulasi yang dijalankan pelaku berlangsung kurun waktu tujuh bulan, sejak Agustus 2019 silam.
Modusnya, pelaku memanipulasi aplikasi ojek online dari perusahaan Gojek, untuk untuk membuat sejumlah akun driver, akun customer dan akun resto; Gofood & Gobiz, fiktif.
Catatan hasil pemeriksaan, pelaku menjalankan praktik curangnya itu menggunakan 41 akun driver, 30 akun pemilik restoran, dan puluhan akun customer, dengan memanfaatkan 8.850 SIM card yang telah teregistrasi.
Pelaku ditengarai memiliki kemampuan lebih dalam bidang IT.
Pasalnya, polisi mendapati segala bentuk praktik manipulasi tersebut dilakukan seorang diri.
Melalui praktik lancung berbasis siber, kurun waktu tiga bulan, pelaku bisa meraup keuntungan sekitar Rp 500 Juta melalui bonus pembelian melalui aplikasi,.
Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan memastikan, kejahatan manipulator aplikasi ojek online ini akan terus dikembangkan.
Pasalnya, muncul dugaan pelaku bergerak seorang diri dalam pertautan jaringan besar manipulator aplikasi ojek online.
"Ini marak sekali. Makanya kami sudah perintahkan Krimum kembangkan kasus ini. Karena ini terorganisir, pelakunya bisa bertambah," katanya di Mapolda Jatim, Rabu (26/2/2020).
Pelaku bakal dikenai Pasal 35 Jo. Pasal 51 Ayat (1) UU RI No. 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE dan atau Pasal 378 KUHP, dengan ancaman 12 tahun kurungan penjara.
"Nah ini akan kami kembangkan. Ini memanipulasi data, UU ITE kena semuanya," pungkasnya.
• Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Surabaya Berganti,Ini Fokus Is Edy Eko Putranto Berikutnya
• UPDATE Kasus Pembobolan Kartu Kredit Berkedok Agen Travel, Tersangka Bertambah Jadi 4 Orang
• DPRD Jatim Ajak Kepolisian dan Kejaksaan Awasi Dana Desa: Jangan Cuma Penindakan, Tapi Pencegahan
Lalu, seraya menundukkan kepala, Zaini mengaku, memanipulasi aplikasi Gojek menggunakan banyak akun.
"Buat akun order sendiri. Digunakan untuk login awal. Setelah itu tersimpan secara langsung atau otomatis," ujar pria berkepala nyaris plontos itu.
Sementara itu, Head, Corporate Affairs Gojek Jatim & Bami Nusra, Alfianto Domy Aji mengapresiasi langkah taktis Polda Jatim mengungkap kasus yang diakuinya merugikan perusahaannya.