Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

DATA TERKINI Korban Meninggal Virus Corona Hari Ini, Sudah Muncul di 61 Negara, Indonesia Aman?

DATA TERKINI Korban Meninggal Virus Corona Hari Ini, Sudah Muncul di 61 Negara, Indonesia Aman?

Editor: Januar
Shutterstock via Kompas.com.
DATA TERKINI Korban Meninggal Virus Corona Hari Ini, Sudah Muncul di 61 Negara, Indonesia Aman? 

DATA TERKINI Korban Meninggal Virus Corona Hari Ini, Sudah Muncul di 61 Negara, Indonesia Aman?

TRIBUNJATIM.COM - Jumlah kasus virus Corona sampai dengan hari ini masih terus bertambah.

Melansir SCMP, Minggu (1/03/2020), total ada 86.529 kasus secara global, 2.979 kematian, dan 41.958 orang yang dinyatakan sembuh.

Sebanyak 61 negara telah mengkonfirmasi adanya temuan infeksi virus Corona.

5 urutan terbanyak kasus adalah China, Korea Selatan, Italia, Iran dan Jepang.

Pengamat Ramal Pemerintahan Jokowi Bakal Tumbang 6 Bulan Lagi, Virus Corona Termasuk Jadi Sebab

Adapun jumlah kematian terbanyak di luar China saat ini terjadi di Iran yakni terdapat 43 kematian dari jumlah kasus 593.

Berikut ini, beberapa update lain seputar virus Corona di berbagai belahan dunia.

Luksemburg, laporkan kasus pertama

Negara di benua Eropa ini melaporkan kasus infeksi virus corona pertama.

Yakni seorang pria yang baru saja kembali dari Italia.

Hal itu disampaikan oleh Menteri Kesehatan Paulette Lenert.

Pria tersebut berusia 40 tahun menunjukkan gejala Covid-19 di awal minggu dan hasil tes menunjukkan positif.

Pasien kini diisolasi di Rumah Sakit Luxemburg.

Turki hentikan penerbangan

Menteri Kesehatan Turki, Fahrettin Koca mengatakan bahwa semua penerbangan ke dan dari Italia, Irak dan Korea Selatan telah dihentikan akibat wabah virus corona.

Langkah tersebut berlaku mulai Minggu (01/03/2020).

Perlintasan antara Turki dan Irak yang berdekatan juga ditutup.

Sebelumnya, Turki menghentikan penerbangan penumpang ke dan dari Iran dan China.

Perancis memiliki 100 kasus yang telah terkonfirmasi

Jumlah tersebut meningkat dari jumlah sebelumnya yang berjumlah 73.

Dari jumlah tersebut, 2 orang meninggal, 12 telah pulih dan 86 sedang di rumah sakit.

Sementara 9 di antaranya dalam kondisi serius.

AS laporkan kematian pertama

Seorang meninggal akibat virus corona di Washington.

Ini menjadikannya kematin pertama yang dilaporkan Amerika Serikat.

Melansir dari Aljazeera, Presiden Donald Trump mengumumkan bahwa orang yang meninggal adalah wanita berusia 50-an.

Qatar melaporkan kasus pertamanya

Qatar melaporkan kasus pertamanya pada Sabtu (29/02/2020).

Pasien itu merupakan seorang pria Qatar berusia 36 tahun yang baru-baru ini dievakuasi dari Iran menggunakan pesawat yang disewa pemerintah dan telah dikarantina bersama pengungsi lain.

Rekomendasi PBB Sekjen PBB Antonio Guterrs merekomendasikan para menteri dan diplomat untuk tak menghadiri pertemuan Komisi Status Perempuan di New York bulan depan akibat adanya wabah virus corona.

Lebih dari 7.000 orang biasanya hadir dalam pertemuan tersebut.

Duta Besar Armenia untuk PBB, Mher Margaryan mengatakan Guterres merekomendasikan agar negara-negara anggota PBB memperpendek sesi pertemuan dan membatalkan berbagai rencana sampingan.

Oregon melaporkan kasus virus corona pertama

Negara bagian Oregon di AS melaporkan kasus virus Corona pertama yang tidak diketahui asalnya.

Menurut pernyataan pejabat kesehatan Oregon, orang yang terinfeksi itu diidentifikasi sebagai penduduk Washington yang tak memiliki riwayat perjalanan ke negara di mana virus beredar.

Juga tidak diyakini memiliki kontak dekat dengan kasus lain yang dikonfirmasi.

Dua orang Afrika Selatan dites positif di Diamond Princess

Dua orang Afrika Selatan yang berada di atas kapal Diamond Princess tebukti positif virus corona menurut lembaga medis yang dikelola pemerintah.

"Kami mengkonfirmasi bahwa warga negara ini sedang dirawat di Jepang dan dalam perawatan yang baik," kata sebuah pernyataan oleh Institut Nasional untuk Penyakit Menular.

Lalu bagaimana dengan kondisi Indonesia saat ini?

Negara Indonesia baru-baru ini disebut tak sengaja berbohong terkait penyebaran virus Corona di seluruh dunia.

Terbaru dikutip dari Kompas.com, Indonesia tidak melaporkan satu pun kasus virus Corona yang teridentifikasi di tanah air.

Padahal WHO saat ini sudah memperingatkan wabah ini telah berubah arah penyebarannya.

Penyebaran mulai dari wilayah Timur Tengah hingga Eropa yang saat ini ada dalam situasi genting.

Seperti dikutip TribunJatim.com dari Daily Mail via Intisari, Indonesia menjadi negara teraman dengan populasi banyak dan wilayah besar.

Tetapi hingga saat ini masih nihil kasus tentang virus Corona.

Apakah sebenarnya Indonesia memang sudah aman?

Ternyata, hal itu bukan berarti Indonesia benar-benar bebas dari wabah mematikan itu.

Faktanya banyak pihak yang meragukan keakuratan Indonesia dalam mendeteksi virus yang berasal dari Wuhan China tersebut.

Misalnya WHO sebelumnya meragukan keakuratan alat pengujian Indonesia, hingga Harvard yang menyebut virus Corona tidak terdeteksi di Indonesia.

Kali ini Indonesia kembali disorot oleh seorang petinggi dari negeri tetangganya sendiri, yang menyebut Indonesia tak sengaja melakukan kebohongan.

Melansir Daily Mail via Intisari pada Kamis (28/2/20) Perdana Menteri Australia Scott Morrison angkat bicara soal hal ini.

Ia menyebut Indonesia sebenarnya tak sengaja melakukan kebohongan untuk permasalahan terkait virus Corona ini.

Nihilnya kasus virus Corona di Indonesia ternyata diragukan dengan dukungan data terbarunya.

Morrison mengatakan kepada stasiun radio 3AW bahwa tingkat infeksi nol di Indonesia kemungkinan besar karena kemampuan pengujian yang rendah.

Ketika ditanya apakah dia yakin klaim Indonesia tidak memiliki kasus virus Corona.

Perdana Menteri Australia mengatakan kepada pembawa acara radio Neil Mitchell bahwa itu hampir pasti merupakan fungsi dari kemampuan Jakarta untuk menguji.

"Ini adalah negara yang sangat besar dengan banyak pulau dan akan sangat sulit untuk dapat memberikan jaminan absolut tentang angka-angka itu," katanya.

Scott Morrison mengatakan dia tidak bermaksud untuk tidak menghormati Indonesia tetapi memiliki sistem kesehatan yang berbeda dengan Australia dengan kapasitas yang berbeda untuk memberikan jaminan.

Para ahli mengatakan Indonesia tidak sengaja berbohong, karena mereka tidak mendeteksi kasus-kasus yang kemungkinan besar ada di sana.

Indonesia memiliki populasi lebih dari 267 juta orang, tetapi Indonesia dilaporkan hanya menguji 136 orang untuk COVID-19, semuanya dengan hasil negatif.

Negara tetangga, Malaysia, Thailand, Singapura, dan Australia memiliki populasi lebih kecil daripada Indonesia telah melakukan tes setidaknya sepuluh kali lebih banyak, dan semuanya telah melaporkan sejumlah kasus.

New South Wales saja, dengan populasi lebih dari 8 juta telah menguji lebih dari 2.200 orang untuk virus, dan menemukan empat kasus.

Saat ini ada 25 kasus coronavirus yang dikonfirmasi di Australia. Sebanyak 15 dari kasus ini dilaporkan telah pulih dan sisanya masih dalam kondisi stabil.

Sembilan orang yang terkena dampak melakukan perjalanan dengan pelayaran Diamond Princess dan dipulangkan dari Jepang.

Di seluruh dunia lebih dari 2.800 telah meninggal karena virus corona dan jumlah kasus di seluruh dunia telah melampaui 83.000.

Sekitar 1,3 juta orang Australia mengunjungi Bali pada tahun 2019 dengan sekitar 25.000 orang terbang antara Australia dan Bali setiap minggu.

Diperkirakan lebih dari 100.000 orang telah melakukan perjalanan sejak wabah Covid-19 dimulai menjelang akhir Desember.

Bali juga merupakan tempat wisata utama bagi China, pusat gempa coronavirus, dengan sekitar 1,2 juta wisatawan Tiongkok bepergian ke pulau itu pada 2019, Sydney Morning Herald melaporkan.

Indonesia memberlakukan larangan perjalanan Tiongkok pada tanggal 5 Februari yang menolak masuk dan transit ke orang asing yang telah berada di daratan Tiongkok selama 14 hari sebelumnya karena epidemi Covid-19.

Ketakutan semakin besar bahwa virus corona sudah menyebar di Bali tapi tidak terdeteksi.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved