Donasi Penanganan Covid-19 oleh Rachel Vennya Tembus Angka Rp 4,5 Miliar, Target Awal Rp 500 Juta

Rachel Vennya tak hanya menggalang dana untuk membantu penanganan Virus Corona, ia juga menyumbangkan 1000 buah APD (hazmat suit).

Hazmat suit ini dikirimkan ke 82 rumah sakit di yang menjadi rujukan perawatan pasien Covid-19.

Pakaian hazmat, atau dikenal juga dengan nama pakaian dekontaminasi, adalah perlengkapan perlindungan pribadi yang terdiri dari bahan yang impermeabel dan digunakan untuk proteksi melawan material berbahaya.

Seribu pakaian hazmat suit tampaknya menjadi kebutuhan yang mendesak yang dipikirkan Rachel Vennya. Menurutnya Alat Pelindung Diri (APD) ini sangat diperlukan tenaga medis dalam menjaga kesehatan dan keselamatan penggunanya.

"Dari kemarin aku berpikir apa yang bisa aku bantu untuk negeri ini selain menggalang dana. Melihat kurangnya APD akhirnya aku contact @faniakhamada (team Kitabisa) untuk mencari hazmat suit," tulis Rachel Vennya dikutip  TribunnewsWiki dari Instagram pribadinya.

Dalam penyediaan pakaian hazmat ini, Rachel Vennya dibantu oleh tim kawal Covid-19.

"Qadarullah ada 1000pcs hazmat suit ready stock dibantu dengan kak Gio (Team Kawal Covid-19) akhirnya aku pribadi memutuskan untuk menyumbang 1000pcs hazmat suit tersebut," tulis Rachel.

Sebanyak 1000 lembar pakaian hazmat disebarkan ke 82 rumah sakit rujukan pasien Covid-19 di berbagai daerah.

"Menyebar ke 82 Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di Indonesia sudah FIX tinggal dikirim. Semoga teman-teman bisa melanjutkan kebaikan, tanpa membandingkan satu sama lain, dan lebih kepada empati terhadap situasi yang sedang berjalan saat ini," kata Rachel.

• 7 Link Resmi untuk Pantau Penyebaran Virus Corona di Indonesia: BNPB, Jakarta, Jawa Barat, Banten

• VIRAL VIDEO Anggota DPRD Ngamuk saat Dites Kesehatan Terkait Corona, Petugas Dibentak: Kamu Pejabat?

Kumpulkan Rp 2 miliar dalam sehari

Rachel mengungkapkan dukungannya atas kebijakan pemerintah yang memintanya warganya untuk bekerja dari rumah demi menekan penyebaran yang lebih luas dari virus corona.

 “Tapi pasti masih ada pekerja medis dan informal seperti ibu-ibu yang tetap harus bekerja untuk anaknya. Misalnya, seorang ibu yang jadi perawat atau petugas kesehatan di rumah sakit rujukan, mereka masih harus merawat pasien positif COVID-19. Risiko pekerjaan mereka sangat tinggi demi melindungi kita semua,” tulis Rachel dalam laman Kitabisa.com.

Ia mengatakan kalau ia sangat terharu dengan pengorbanan para pekerja medis dan ingin menolong mereka.

"Tapi, terharu aja gak cukup, sebagai perempuan dan seorang ibu aku gak bisa diem aja. Aku pingin bantu mereka sebisaku. Makanya aku buat galang dana ini,” lanjut tulisan Rachel.

Rachel pun mengajak masyarakat Indonesia untuk menyisihkan uang untuk membantu para petugas media melalui penggalangan dana yang dilakukannya.