Virus Corona di Jawa Timur
Antisipasi Virus Corona, Bupati Nganjuk Larang Sementara Ortu Santri Berkunjung Ke Ponpes
Upaya pencegahan penyebaran virus Corona (Covid-19) di Kabupaten Nganjuk semakin ditingkatkan.
Penulis: Achmad Amru Muiz | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, NGANJUK - Upaya pencegahan penyebaran virus Corona (Covid-19) di Kabupaten Nganjuk semakin ditingkatkan.
Ini setelah melarang semua kegiatan masyarakat yang mendatangkan massa, kali ini Pemkab Nganjuk meminta semua orang tua para santri Pondok Pesantren yang ada di Kabupaten Nganjuk dari daerah lain untuk sementara tidak boleh mengunjungi putranya.
Bupati Nganjuk, Novi Rahman Hidhayat menjelaskan, pihaknya telah meminta semua pengelola Pondok Pesantren untuk mematuhi dan mengikuti kewaspadaan terhadap penyebaran virus corona.
Termasuk juga dengan tidak mengizinkan para santri pergi keluar masuk Pondok Pesantren bila tidak ada keperluan penting. Dimana semua urusan keuangan para santri bisa dilakukan secara elektronik, seperti pengiriman uang dan sebagainya.
"Ini demi langkah konkrit kami dalam pencegahan penyebaran virus corona. Dan langkah ini terpaksa dilakukan untuk kebaikan semuanya," kata Novi Rahman Hidhayat usai mengikuti penyemprotan disinfektan di jalan dan perkantoran Kota Nganjuk TribunJatim.com, Kamis (26/3/2020).
• Hasil Tes Covid 19 Dosen IAIN Kediri Belum Keluar, Belum Tentu Kena Corona
• VIRAL VIDEO Wabup Sidoarjo Makamkan Jenazah Pasien Corona, Penggali Kubur Langsung Pergi dan Mandi
• Ibunda Presiden Jokowi Wafat, Wagub Emil Dardak: Di Balik Pria yang Sukses Ada Wanita yang Hebat
Dijelaskan Mas Novi, panggilan Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidhayat, pihaknya melalui Puskesmas dan perangkat desa telah meminta memantau para TKI asal Kabupaten Nganjuk yang pulang ke rumahnya.
Para TKI tersebut untuk keamanan diminta melakukan isolasi mandiri di rumahnya selama 14 hari. Artinya, semua TKI yang pulang ke Nganjuk diharuskan mengisolasi dirinya sendiri.
"Mereka juga kami minta memeriksakan diri ke Puskesmas untuk memastikan kondisi kesehatanya masing-masing," tandas Mas Novi.
Disamping itu, ungkap Mas Novi, pihaknya juga telah meminta semua RT dan RW mengawasi warganya yang pulang ke rumah dari daerah zona merah penyebaran virus corona.
Ini dikarenakan saat ini banyak warga yang bekerja di wilayah zona merah corona pulang ke Nganjuk. Mereka semua harus dipantau dan diawasi kondisi kesehatanya.
"Bila kondisinya sakit dengan tanda-tanda terkena virus corona langsung dilaporkan ke Puskesmas yang akan secepatnya melakukan isolasi dan penanganan medis sesuai prosedur," ucap Mas Novi TribunJatim.com.
Memang, diakui Mas Novi, upaya pencegahan penyebaran virus corona yang dilakukan Pemkab Nganjuk sekarang ini sangat maksimal.
Selain telah menyediakan anggaran tahap awal hingga Rp 19,3 miliar, juga telah menerapkan sistem shift bagi PNS Pemkab Nganjuk.
Demikian pula dengan penyemprotan disinfektan di semua tempat dan fasilitas umum akan dilakukan secara terus menerus seminggu dua kali.
"Kami akan terus bergerak dan bekerja maksimal dalam pencegahan penyebaran virus corona yang hingga hari ini di Nganjuk masih negatif," tutur Mas Novi. (Achmad Amru Muiz/Tribunjatim.com)