Virus Corona di Jawa Timur
Covid-19 Mulai Berdampak pada PHK Buruh, Pemprov Jatim Sudah Siapkan Antisipasi
Ketua Gugus Sosial Ekonomi Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur Emil Dardak menyampaikan adanya pandemi Virus Corona berdampak pada PHK
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Yoni Iskandar
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Ketua Gugus Sosial Ekonomi Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur Emil Dardak menyampaikan adanya pandemi Virus Corona berdampak pada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pada beberapa pekerja sektor formal di Jawa Timur.
Data tersebut didapatkan Wagub Jatim ini setelah mendapatkan hasil kuisioner yang disebarkan di 100 pabrik dengan jumlah pegawai mencapai 55 ribu orang.
"Ada yang akhirnya harus mengurangi pekerja di pabrik tapi tidak dominan," ucap Emil, Selasa (31/3/2020).
Dari kuisioner itu disebutkan ada 1,48 persen karyawan yang terkena PHK akibat dampak virus Corona.
"Data ini terintegrasi dengan data di Disnaker. Dan mereka yang terkena PHK akan diprioritaskan untuk ikut Program Pra Kerja maupun Milenial Job Center (MJC) yang memang telah disiapkan sebelum adanya wabah ini," lanjut Emil.
• Kagetnya Pria Blitar Temukan Hal Aneh Tersangkut Kail Pancing, Warga Geger: Lokasi Sebelah Kuburan
• BERITA TERPOPULER SELEB: Penampilan Krisdayanti hingga Celetukan Maia Estianty ke Annisa Pohan
• Kehidupan Raja Thailand saat Wabah Corona, Boyong 20 Selir Isolasi Diri di Hotel Mewah, Warga Marah
Saat ini, Mantan Bupati Trenggalek itu pun mengaku aktif berkoordinasi dengan Project Management Office (PMO) Program Pra Kerja untuk memprioritaskan para pekerja yang di PHK agar bisa mengikuti program tersebut.
"Ada peningkatan alokasi juga untuk program pra pekerja. Selain itu ternyata program ini bisa dieksekusi walaupun harus melakukan physical distancing yaitu dengan metode daring," ucap Emil.
Dengan mengikuti Program Pra Kerja, para buruh yang terkena PHK bisa mengikuti pelatihan vokasi sekaligus mendapatkan manfaat tunai.
Lebih lanjut, Emil menyampaikan, dari kuisioner itu juga disebutkan sebesar 95 persen pabrik di Jawa Timur sudah menerapkan metode mitigasi resiko Covid-19.
"Dengan ini tentu kita berharap keselamatan dari seluruh pekerja tetap terjaga," pungkasnya.