Perjalanan Karier Ratu Tisha hingga Suka Duka Selama di PSSI, Jadi Wakil Presiden AFF Wanita Pertama
Perjalanan karier Ratu Tisha yang resmi mundur dari PSSI, jadi wakil Presiden AFF wanita pertama.
TRIBUNJATIM.COM - Ratu Tisha resmi mundur dari jabatannya sebagai Sekretaris Jenderal PSSI.
Hal itu disampaikan Ratu Tisha lewat instagram pribadinya, Senin (13/4/2020).
Ratu Tisha meninggalkan jabatan yang ia emban sejak 17 Juli 2017.
Berikut perjalanan karier Ratu Tisha hingga mundur sebagai Sekjen PSSI.
Ratu mempunyai perjalanan karier yang luar biasa di PSSI.
• Profil-Biodata Ratu Tisha yang Mundur Sebagai Sekjen PSSI, Saat di SMA Sudah jadi Manajer Tim
• Kondisi Terbaru Lucinta Luna Bikin Miris saat Dijenguk Abash, Tidur Bareng 40 Napi di Tengah Corona
Keberhasilan Indonesia terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 2021 adalah salah satu prestasi Ratu Tisha selama menjabat Sekjen PSSI.

Tepat pada 3 September 2019, Ratu Tisha dan tim PSSI berhasil menyelesaikan 205 dokumen sebagai syarat bidding ke FIFA.
Ia menyatakan keberanian Indonesia mengajukan diri menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 adalah tolok ukur apakah PSSI bisa mewujudkan target yang sudah dicanangkan.
"Batu loncatan pertama untuk membuktikan apakah fondasi menuju target-target PSSI tersebut cukup kuat adalah dengan berani mengajukan diri menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 yang diselenggarakan tahun 2021," ujar Ratu Tisha saat mengunjungi Menara Kompas, Oktober 2019.
Sebelumnya, yakni pada Juni 2019, Ratu Tisha diangkat menjadi Wakil Presiden AFF (Federasi Sepak bola ASEAN) periode 2019-2023.
Diangkatnya Ratu Tisha menjadi Wakil Presiden AFF membuat namanya menjadi sejarah baru bagi persepakbolaan Asia Tenggara.
Sebab, Ratu Tisha menjadi Wakil Presiden AFF pertama dari kalangan wanita.
Ada suka, ada pula duka yang dirasakan Ratu Tisha selama mengemban jabatannya di PSSI.
Ia sempat mengalami peristiwa kurang mengenakkan saat menonton pertandingan final Piala Indonesia antara PSM Makassar dan Persija Jakarta di Stadion Andi Mattalatta, 6 Agustus 2019.
Ratu Tisha sempat diminta pulang oleh suporter PSM setibanya di VVIP Stadion Andi Mattalatta.
Tak hanya itu, suporter juga meneriaki PSSI mafia. Merasa tidak nyaman, Ratu Tisha langsung diminta masuk ke dalam Stadion Andi Mattalatta.
Dua bulan kemudian, Ayahanda Ratu Tisha, Tubagus Adhe Hidayat, meninggal dunia pada 24 Oktober 2019.
Padahal, sehari sebelumnya, Ratu Tisha baru saja mewakili Indonesia dalam general meeting FIFA di Shanghai, China.
Presentasi yang dilakukan Ratu Tisha di general meeting FIFA membuahkan hasil positif. FIFA resmi menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2021.
Namun, setelah itu, Ratu Tisha mendapatkan kabar duka atas kepergian sang ayahanda.
Tisha mengatakan bahwa Tubagus Adhe menjadi sosok yang menguatkan dirinya saat menjalani pekerjaan yang penuh tekanan, khususnya saat menjabat sebagai Sekjen PSSI.

• 35 Poster Pencegahan Covid-19 atau Corona: Cuci Tangan, Social Distancing hingga Stay At Home
• Profil-Biodata Glenn Fredly, Awali Karier Sebagai Vokalis Band, Meninggal Dunia di Usia 44 Tahun
Berikut ini pernyataan pengunduran diri Ratu Tisha sebagai Sekretaris Jenderal PSSI:
"Dear Friends" sapa Ratu Tisha.
"Dear friends, Hari ini Senin, 13 April 2020, melalui surat, saya telah resmi mengundurkan diri dari posisi Sekretaris Jenderal PSSI".
"Saya bersyukur pernah meraih kesempatan bekerja untuk melayani Anggota PSSI, pemain, pelatih, wasit, match commissioner, instruktur, dan para pecinta sepakbola sejak 17 Juli 2017".
"Bersama-sama kita telah memeriahkan kursus kepelatihan dan perwasitan di berbagai provinsi, memutar rantai Amatir dan Elit Usia Muda".
"Membangun kerjasama dengan federasi kelas dunia, menghidupkan lini usaha kreatif, mengibarkan kembali sepakbola putri, dan puncaknya adalah terpilihnya Indonesia sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20,".
"Sebuah kebanggaan yang tidak dapat terwujud tanpa dukungan Pengurus & Anggota PSSI, Pemerintah, dan stakeholder sepakbola, termasuk kamu; setiap individu yang sedang mendengarkan pesan ini,".
"Jangan pernah berhenti untuk mendukung sepakbola Indonesia,".
"Yakin selalu ada harapan bagi yang berdoa, selalu ada waktu yang tepat bagi yang bersabar & selalu ada jalan bagi yg tidak pernah lelah berusaha,".
"Pada suatu kesempatan dengan para sahabat, saya pernah berkata hati saya, kalau dibelah, isinya hanya sepakbola”.
"I have loved you for a thousand years, and I will love you for a thousand more Because we love football," pungkasnya
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Suka Duka Ratu Tisha Selama di PSSI"