Virus Corona
ISI Obrolan Tersembunyi Pejabat China, 6 Hari Tahu Corona Bisa jadi Pandemi, yang Diumumkan Kontras
Terungkap fakta bahwa China sudah mengetahui bahwa virus Corona bisa menjadi pandemi dan efeknya mengerikan.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Akhirnya terungkap fakta China sudah tahu virus Corona bisa jadi pandemi dan efeknya mengerikan.
Namun, apa yang diumumkan China ke publik di enam hari awal virus Corona merebak sangat kontras.
Akibatnya fatal dan kini berimbas ke seluruh dunia, yakni terjadinya pandemi virus Corona Covid-19 .
Itu semua terungkap dari obrolan tersembunyi atau pejabat rahasia China yang baru-baru ini bocor.
Simak selengkapnya.
• TERUNGKAP 1 Negara Paling Aman dari Virus Corona, Penyelamatnya Tak Disangka, Dilakukan Sejak Lama

Diketahui, China tahu virus Corona Covid-19 baru bisa menjadi pandemi yang mematikan selama enam hari pada pertengahan Januari 2020.
Namun, dilansir dari Business Insider, Rabu (15/4/2020) via Intisari, menurut laporan Assiociated Press, mereka mengatakan kepada dunia bahwa tidak ada yang perlu ditakutkan.
Sebuah memo panggilan telepon rahasia dengan Ma Xiaowei, kepala Komisi Kesehatan Nasional, dan pejabat kesehatan provinsi pada 14 Januari, yang diperoleh oleh AP, mengatakan bahwa " penularan dari manusia ke manusia adalah mungkin .
Kemudian juga bahwa "semua daerah harus bersiap untuk dan menanggapi pandemi."
• Telepon Rahasia Pejabat China Bocor ke Publik, Ribuan Orang Bakal Selamat Jika Diumumkan Lebih Awal
Panggilan itu seharusnya menyampaikan perintah langsung tentang virus Corona dari Presiden Xi Jinping dan pejabat tinggi pemerintah China lainnya.
Tetapi dalam enam hari berikutnya, otoritas kesehatan China secara terbuka menyatakan bahwa virus itu berisiko rendah bagi manusia.
Komisi Kesehatan Wuhan mengatakan pada 14 Januari , hari yang sama dengan seruan Ma, bahwa pihaknya "tidak menemukan bukti penularan dari manusia ke manusia."
• BOCOR Rekaman Rahasia Situasi RS saat Corona, Mayat Berserak & Tak Layak, Potret Kewalahan Memilukan
Keesokan harinya, Li Qun, Kepala Pusat Pengendalian Penyakit dan Pencegahan darurat pusat, mengatakan kepada TV pemerintah bahwa "risiko penularan dari manusia ke manusia rendah," AP melaporkan.
Pada saat itu, Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO ), yang bergantung pada negara-negara untuk memberikan data mereka sendiri, mempercayai apa kata China.
WHO kemudian mengatakan hal yang sama kepada negara-negara lain di seluruh dunia.