HIDUP Tak Layak Keluarga Tinggal di Hutan Dampak Dikucilkan Karena Status ODP, 'Gak Tahu Mau Kemana'
Keluarga tersebut memilih tinggal di hutan dengan semua bahan seadanya yang bisa mereka bawa saat pertama kali pergi dari rumahnya di desa.
TRIBUNJATIM.COM - Ada kisah menyedihkan dari sebuah keluarga yang hidup tak layak di hutan akibat dikucilkan karena status ODP Corona.
Keluarga tersebut memilih tinggal di hutan dengan semua bahan seadanya yang bisa mereka bawa saat pertama kali pergi dari rumah.
Endingnya, satu keluarga ini akhirnya bisa kembali lagi ke rumah lewat bantuan pemerintah.
Tetapi, mereka harus merasakan hidup yang tak layak selama beberapa hari.
Semua akibat perlakuan tak menyenangkan dari tetangga-tetangganya.
• Artis Ini Dulu Dikucilkan karena Ibu Cuma ART sampai Dibully, Kini Kondang dan Bergelimang Harta
Simak ulasan selengkapnya:
Virus corona yang ada di Indonesia bahkan telah menyebar di daerah terpencil sekalipun.
Sebuah kasus dirasakan oleh satu kepala keluarga di Kabupaten Minahasa Utara.
Wabah penyakit satu ini telah benar-benar mengubah persepsi masyarakat.
Menimbulkan dampak buruk bagi hubungan masyarakat yang sebelumnya baik dan tenang-tenang saja.
Sudah banyak kasus Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) misalnya yang menjadi bencana bagi sebagian besar orang.
• Nasib Tragis Istri Pendiri Nikahsirri.com dan 3 Anaknya yang Bocah, Dikucilkan Warga Gara-gara Suami
Di beberapa daerah, wabah virus Corona menjadi sesuatu yang merenggut rejeki banyak orang.
Termasuk hidup sebuah keluarga yang dikepalai oleh seorang pria bernama Elly Lasaheng.
Elly Lasaheng telah menjadi pengangguran lantaran kena PHK.
Ia pun pulang ke kampung halaman lantaran dipecat dari pekerjaannya di luar kota.
Namun apa yang terjadi sesampainya di rumah membuat Elly bingung dan akhirnya memutuskan untuk lari kehutan bersama keluarganya.

Kronologi Pindahan ke Hutan
Elly Lasaheng adalah seorang kepala keluarga di Desa Winetin, Kecamatan Talawan, Kabupaten Minahasa Utara.
Sepulangnya dari perantauan lantaran dipecat, Elly pun harus menyandang status sebagai Orang Dalam Pengawasan (ODP).
Tak sampai di situ saja, Elly sempat ketakutan lantaran tetangga rumahnya yang berjarak 10 meter meninggal dunia.
Tetangga tersebut dipastikan meninggal lantaran positif terinfeksi virus corona.

Melansir dari Kompas.com, Elly bercerita sebelum tetangganya meninggal, ia didatangi oleh tiga petugas kesehatan dari Dinas Kesehatan Minahasa Utara.
Kedatangan petugas kesehatan tersebut menggunakan APD lengkap.
Elly pun diambil sampel darahnya beserta keluarga untuk memastikan status kesehatannya.
"Mereka mengambil sampel darah saya dan keluarga untuk pemeriksaan. Saya sempat bertanya, kenapa? Kata mereka 'oh hanya untuk memastikan apakah terkena virus atau tidak'," kata Elly ditemui Kompas.com di kediamannya, di Desa Winetin, Jaga III, Kamis (16/4/2020) siang.
• VIRAL Pengusaha Rental Mobil Ini Pinjamkan Puluhan Armadanya untuk Keperluan Corona, Intip Sosoknya
Dijauhi Warga
Gegara kasus tetangganya meninggal dunia yang disebut-sebut positif corona itupun, Elly merasa seperti dijauhi warga desa.
Lantaran tak memiliki pilihan lain, Elly pun mengajak keluarganya untuk mengungsi ke tempat lain demi menghindari virus corona.
Pilihannya hanya jatuh ke hutan yang tak jauh dari rumahnya sebagai tempat untuk mengisolasi diri bersama keluarga.
Elly hanya membawa bekal untuk kebutuhan sehari-hari dalam pengungsiannya di hutan tersebut.
"Sorenya, suami dari ibu yang meninggal itu tiba di rumahnya. Kemudian, kita melihat tetangga samping rumah sudah menghindar lebih dulu. Kita juga langsung mengungsi, tidak tahu mau ke mana, jadi kita pilih ke hutan saja," ungkap Elly.

Kehidupannya di Hutan
Elly Lasaheng beserta anak dan istri hidup dalam kesederhanaan hingga kondisi tak layak di hutan tersebut.
Karena tak memiliki tenda untuk membuat tempat tinggal sementara, Elly menggunakan mobil bak terbuka yang dimodifikasi dengan terpal sebagai tempat istirahat.
Saat di hutan, Elly pun memanfaatkan alam untuk bertahan hidup selama tinggal di sana seperti ubi-ubian dan ikan sungai.
"Kita juga membuat tenda sendiri untuk memasak," katanya.
• VIRAL Pengusaha Rental Mobil Ini Pinjamkan Puluhan Armadanya untuk Keperluan Corona, Intip Sosoknya
Saat malam hari, mereka mengandalkan lilin untuk penerangan.
Sedangkan untuk mandi dan cuci pakaian mereka memanfaatkan sungai.
"Sempat juga saat memancing cari ikan di sungai," sebutnya.
"Selama beberapa hari di sana, kadang-kadang kalau tidak ada beras ya hanya rebus ubi saja, nyari di hutan dan mancing di sungai," jelasnya.

Kembali Tanpa Bantuan Pemerintah
Awalnya, Elly Lasaheng dan keluarga tak ingin kembali ke rumah mereka ebelum ada perkembangan mengenai kondisi kesehatan mereka dari dinas kesehatan setempat.
"Sekitar empat hari kita mengisolasi diri di hutan. Kita kembali ke rumah karena sudah ada informasi dari Dinkes, hasil pemeriksaan saya dan keluarga, bagus atau tidak terkena virus," ujarnya.
Elly Lasaheng pun akhirnya memutuskan untuk kembali ke rumahnya di Desa Winantin.
Saat pulang, Elly mengaku tidak pernah dihubungi oleh pemerintah desa setempat atau dari pihak kabupaten.
"Jadi kita pulang, begitu pulang sampai saat ini tidak pernah disentuh oleh pemerintah desa Winantin atau dari pemerintah kabupaten," pungkasnya.
Simak videonya berikut ini: