Virus Corona di Trenggalek
Warga Trenggalek Penerima Kartu Penyangga Ekonomi Mengaku Terbantu
Pemkab Trenggalek telah menyalurkan 25.000 keping Kartu Penyangga Ekonomi (KPE) kepada warga paling terdampak keuangannya akibat virus Corona
TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Pemkab Trenggalek telah menyalurkan 25.000 keping Kartu Penyangga Ekonomi (KPE) kepada warga paling terdampak keuangannya akibat virus Corona atau Covid-19.
Kartu berupa uang elektronik itu telah terdistribusikan ke warga dari berbagai wilayah di Trenggalek.
Kamis (24/4/2020), Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin membagikan kartu tersebut ke Desa Srabah, Kecamatan Bendungan.
Warga penerima pun mengaku senang dan terbantu dengan KPE itu.
Sari (67), salah satu penerima KPE, tampak sumringah ketika mendapat bantuan KPE secara langsung.
Bantuan itu, kata dia, membantu karena sang suami dalam kondisi sakit. Sehingga, ia yang harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Alhamdulillah diberi bantuan. Terima kasih. Bisa dibuat belanja minyak, gula, dan susu," kata Sari, ketika membelanjakan KPE di gerai yang telah ditunjuk.
KPE berisi saldo Rp 100.000. Pemkab berencana mengisi ulang saldo dalam uang elektronik tersebut saban bulan.
Bupati Trenggalek Mocahamd Nur Arifin mengatakan, KPE di Trenggalek melengkapi bantuan dari pemerintah provinsi dan pusat.
• Resmi, Karantina Wilayah Desa Jabalsari Tulungagung Diberlakukan pada 24 April, Puluhan Polisi Siaga
• Tenaga Medis RSUD dr Iskak Tulungagung Yang Sembuh Dari Corona Disambut Bak Pahlawan Oleh Warga
• Tak Dilayani Seks Kedua Kalinya, Pemuda Sampang Madura ini Nekat Membunuh Wanita dii Apartemen
Ia bilang, kartu ini salah satunya diberikan kepada warga yang tidak masuk daftar miskin, tapi ekonominya terganggu virus Corona atau Covid-19.
"Mereka mungkin sehat dan tidak miskin. Namun karena pekerjaannya di lingkup sekolah seperti pedagang, kami berikan bantuan karena mereka sudah lebih satu bulan tidak bisa berjualan," kata pria yang akrab disapa Mas Ipin, saat menyalurkan KPE.
Di Kecamatan Bendungan, ia sekaligus meninjau gerai yang ditunjuk sebagai tempat transaksi warga penerima KPE.
KPE ini, kata dia, memang hanya bisa digunakan di gerai-gerai khusus. Tujuannya, agar pemkab bisa dengan mudah memantau pergerakan dan kebutuhan para penerima kartu.
"Tadi ada beberapa depo yang dimiliki oleh beberapa BUMDes. Dan kami juga siapkan beberapa toko kelontong yang memang selama ini sudah menjadi agen bank. Dan alhamdulilah semuanya lancar," terangnya.
Ia mendorong gerai yang digelola BUMDes untuk menyediakan berbagai macam jenis kebutuhan warga.
"Salah satunya, ada yang belum menyediakan telur. Kita dorong untuk bisa berkoneksi dengan peternak lokal agar bisa menyediakan telur dan ayam, sehingga penerima bantuan ini bisa mendapatkan kecukupan gizi," sambungnya.
Sementara Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Trenggalek Ratna Sulisyowati menambahkan, ada distribusi KPE di dua kecamatan pada hari itu.
"Sebanyak 196 KPE di Kecamatan Bendungan dan sekitar 360 KPE di Kecamatan Tugu," kata Ratna. (aflahulabidin/Tribunjatim.com)
Terapkan PPKM 2 Jilid, Hari Ini Kabupaten Trenggalek Kembali ke Zona Oranye Covid-19 |
![]() |
---|
28 Tempat Usaha di Trenggalek Melanggar Protokol Kesehatan, Terancam Sanksi Penutupan Sementara |
![]() |
---|
Dilema Pembuat Peti Jenazah Covid-19 di Trenggalek, Pesanan Meningkat: Kok Belum Sembuh-sembuh |
![]() |
---|
Kasus Covid-19 Masih Melonjak, Trenggalek Target Tambah 500 Bed di Semua Ruang Isolasi Tambahan |
![]() |
---|
Seluruh Pasar Hewan di Trenggalek Ditutup, Diskomidag: Sulit Penerapan Protokol Kesehatan di Sana |
![]() |
---|