Virus Corona di Gresik
Anggota DPRD Gresik Hamzah Takim Viral Masuk Daftar Penerima BLT Covid-19, Buka Suara: Itu Data Lama
DPRD Gresik, Hamzah Takim buka suara terkait namanya masuk daftar penerima BLT Covid-19. Seret Dinas Perikanan Gresik tidak teliti.
Penulis: Willy Abraham | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Warga Gresik dan netizen geger karena sebuah data ulasan penerima bantuan langsung tunai (BLT) wabah virus Corona ( Covid-19 ) Kabupaten Gresik, yang beredar di media sosial Facebook.
Dalam data tersebut, nama anggota DPRD Gresik, Hamzah Takim masuk di dalamnya.
Sebab namanya ramai diperbincangkan di media sosial, Hamzah Takim langsung menanggapi hal ini.
• Dulu Viral Gadis Cantik Nikah seusai 2 Bulan Kenal di IG, Lihat Kabarnya & Suami Kini, Bicara Cobaan
• ARTI Sebenarnya Kemunculan Bintang Turaya, Benarkah Tanda Corona Usai? Beda Kontras dengan Kata Ahli
Dirinya mengaku tidak tahu jika dirinya mendapatkan BLT Covid-19.
Namun sesuai nama-nama yang disebutkan, dia menduga data itu berasal dari Dinas Perikanan Gresik.
"Itu data lama tahun 2015. Semestinya digunakan untuk Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) pengajuan pupuk untuk petani tambak,” terangnya.
Hamzah menyebut Dinas Perikanan tidak teliti.
• BREAKING NEWS - Nama Anggota DPRD Gresik Masuk Daftar Penerima BLT Covid-19, Netizen Geger: Wah!
• Dampak Pandemi Corona Omset Pengusaha Tahu Takwa di Kota Kediri Anjlok
Terkait data yang tidak sesuai kriteria penerima bantuan, apalagi ini berkaitan dengan bantuan terdampak Covid-19. Mestinya pemerintah lebih teliti kembali agar tidak salah sasaran.
“Itu data lama, dalam daftar itu juga ada nama-nama orang yang sudah meninggal," tegasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Perikanan Khoirul Anam tidak menampik ada data yang tersebar di publik itu dan memang salah.
Pihaknya juga sudah melakukan klarifikasi kepada Bapedda Gresik.
"Mohon maaf tadi sudah saya klarifikasi dan perbaiki bersama Bappeda, jadi itu salah, kemarin penyuluh perikanan masih memberikan data lama dan sudah kami perbaiki, semua data dari kami oleh para Kades akan di filter semua di tingkat musdes dan muskel berdasarkan NIK, sehingga tidak ada dobel sasaran dan apalagi orang mampu ini akan dibahas di tingkat musawarah desa," pungkasnya.
Penulis: Willy Abraham
Editor: Heftys Suud