Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Didi Kempot Meninggal Dunia

Kebiasaan Didi Kempot Tiap ke Jakarta Semasa Hidup, Pilih Tinggal di Hotel Ini, Ada Alasan Khususnya

Kisah Didi Kempot di masa perjuangannya dulu. Setiap ke Jakarta, ia selalu memilih tinggal di Hotel Ibis dan pilih kamar yang menghadap ke Slipi.

Penulis: Ficca Ayu Saraswaty | Editor: Sudarma Adi
Instagram.com/@didikempot_official
Kisah Didi Kempot di masa perjuangannya dulu. Setiap ke Jakarta, Sang Maestro selalu memilih tinggal di Hotel Ibis dan memilih kamar yang menghadap ke Slipi. 

TRIBUNJATIM.COM - Didi Kempot kini memang telah pergi, namun banyak hal yang bisa dipelajari dari sosoknya.

Satu diantaranya yakni kisah perjuangan hidupnya yang menarik untuk dikulik lebih dalam.

Sang Maestro tak hanya memberi kesan tersendiri lewat lagu-lagu yang diciptakannya, tapi Didi Kempot juga dikenal sebagai pribadi yang baik.

Suami Saputri dan Yan Vellia ini juga kerap membantu rekan-rekannya.

Selain itu, almarhum Didi Kempot juga tidak pernah melupakan masa-masa pada susahnya dulu. 

Didi Kempot juga dikenal kerap memberikan motivasi hidup yang membuat semangat.

Pasalnya, Didi Kempot dahulu mengawali karirnya dari seorang pengamen jalanan.

Pengalaman hidupnya pun terbilang cukup banyak dan penuh warna.

Hingga kini Didi Kempot dianggap sebagai maestro campursari.

Sebuah akun di Twitter @BisKota_ turut membagikan kisah Didi Kempot di masa perjuangannya dulu.

Kisah itu telah dimuat di Harian Kompas pada tanggal 24 Juli 2005.

Kemudian diunggah kembali oleh akun @BisKota_, pada Selasa (5/5/2020).

Sutiaji Tak Mau Ambil Pusing PSBB Malang Raya, Goalnya Putus Rantai Covid-19: Skor Kami Melebihi

VIRAL Pria Kediri Bonyok Dihajar Gegara Teriakan Begal, Tangan Diikat, Napas Terengah Minta Ampun

Berikut unggahan tersebut:

Setiap ke Jakarta, Lord Didi Kempot selalu memilih tinggal di Hotel Ibis, beliau selalu pilih kamar yang menghadap ke arah perempatan Slipi.

"Dari kamar, saya bisa melihat warung tegal (warteg) di kaki lima, dekat kios penjual rotan, tempat dulu biasa mengutang makan atau menitipkan gitar," tutur adik kandung pelawak Mamiek Prakoso dan anak mendiang pelawak Solo, Mbah Ranto Eddy Gudel, ini pula.

Selain "alumnus" pengamen di sekitar warung nasi liwet Keprabon, Solo, pada sekitar tahun 1984.

Didi Kempot dulu juga pernah ikut menjadi pengamen "kelompok Slipi" di Jakarta, menyanyi sambil main gitar dari bus kota ke bus kota.

Selama mengamen bersama kelompok Slipi, kurang lebih tiga tahun, Didi mengaku indekos tinggal di gubuk di kuburan Palmerah.

Setiap kali lewat tol Karawaci (tol Jakarta-Merak) pun Didi Kempot juga mengaku selalu menengok melalui kaca jendela mobil, ke arah sebuah kuburan di pinggir tol.

"Dulu saya sering tidur di kuburan itu," kata penyanyi yang melejit lewat lagu Sewu Kutho serta Stasiun Balapan ini pula.

Popularitasnya tidak hanya merambah di negeri ini, tetapi lebih dulu ngetop di Suriname dan Belanda, di kalangan penggemar lagu-lagu berbahasa Jawa.

"Istri saya (Saputri) dulu buruh pabrik di Tangerang. Ketika kami pacaran (sekitar tahun 1984), praktis kami pacaran dengan gaji dia sebagai buruh. Tetapi setiap kali pulang ngamen, barang sebiji rambutan saya selalu memberinya oleh-oleh," tutur Didi.

Dikutip dari koran Kompas, tangal 24 Juli 2005.

Beliau siang ini akan dimakamkam di Desa Penthuk Pelem, Majasem, Kecamatan Kendal, Jawa Timur. Sekitar dua jam perjalanan dari kota Solo, di lereng Gunung Lawu, jauh dari jalan raya Solo-Surabaya.

Perjuangan Didi Kempot

Di balik kepopuleran Didi Kempot, banyak yang bersaksi bahwa Sang Maestro masih menjalani hidup sederhana.
Di balik kepopuleran Didi Kempot, banyak yang bersaksi bahwa Sang Maestro masih menjalani hidup sederhana. (Kolase TribunJatim.com (Sumber: KOMPAS.com dan Instagram.com/@didikempot_official))

Memulai jerih payah sejak tahun 1980an, sempat redup di era 2000an, lalu namanya kembali melejit di awal 2019 hingga kini.

Di puncak ketenarannya, sang maestro wafat.

Didi Kempot sejak setahun belakang mendapat julukan The Godfather of Broken Heart. Bagaimana mulanya?

Ternyata julukan itu tercetus saat Didi Prasetyo atau Didi Kempot tampil di acara Bakdan Ing Balekambang di Taman Balekambang Solo, 9 Juni 2019.

Promo Giant Hari Ini hingga 11 Mei 2020, Ada Harga Spesial Fillet Ayam dan Daging Giling Rp11 Ribuan

Jatim Terima Bantuan Inovasi Face Shield 3D Surya Plastic Indonesia, Diterima Langsung Khofifah

Kemudian, gelar The Godfather of Broken Heart disahkan dalam Musyawarah Nasional Pengukuhan Awal Solo Sad Bois Club, di Rumah Blogger Indonesia,15 Juni 2019, demikian diberitakan Solopos.

Sekadar informasi, julukan The Godfather sebelumnya pernah diberikan kepada penyanyi Amerika Serikat, James Brown, pada 1973 silam.

Julukan itu dibubuhkan lantaran James dianggap mampu mengaduk emosi pendengar lewat lagunya yang menjadi soundtrack Slaughter's Big Rip-Off.

Didi Kempot disamakan dengan James Brown lantaran lagu-lagunya yang mampu menyayat perasaan.

Diberitakan sebelumnya, penyanyi campursari Didi Kempot (53) meninggal dunia pada, Selasa (5/5/2020) pagi.

Didi Kempot sempat kejang, Senin (4/5/2020) malam diduga akibat serangan jantung.

"Didi Kempot meninggal dan saat ini jenazahnya masih di kamar Jenazah Rumah Sakit Kasih Ibu," ujar Lilik, kakak kandung Didi Kempot dalam siaran KompasTV, Selasa pagi.

Didi Kempot wafat di Rumah Sakit Kasih Ibu Solo, Jawa tengah Selasa (5/5/2020) sekitar pukul 07.30 WIB.

Penyebab Didi Kempot meninggal diduga karena kelelahan, saat syuting mempersiapkan lagu duet bersama penyanyi spesialis tambag lawas, Yuni Shara.

Menurut Lili, akhir-akhir ini, Didi Kempot memang sibuk syuting.

"Tadi persiapan syuting di studio, untuk persiapan rilis lagu bersama Yuni Shara," ujarnya.

Promo JSM Indomaret Hari Ini hingga 10 Mei 2020, Ada Harga Spesial Minyak Goreng dan Beras Ramos

Ratusan Warga Nongkrong di Warkop Disuruh Push Up, Kena Razia Jam Malam PSBB Gresik, Diobrak Pulang

Lagu pembawa berkah

Dalam perjalanan kariernya, Didi Kempot sudah menciptakan banyak lagu.

Tapi ada sejumlah lagu, pada awal kariernya, yang membuatnya terkenal.

Ternyata  lagu Stasiun Balapan yang mengantar Didi Kempot ke layar kaca untuk pertama kalinya.

Didi Kempot tahun ini sudah 30 tahun berkarya dan eksis membawakan lagu-lagu tradisional dengan lirik menggunakan bahasa Jawa.

Penyanyi yang mendapat julukan "The God Father of Broken Heart" dari para penggemarnya ini menceritakan lagu 'Stasiun Balapan' lah yang membawanya muncul di layar kaca dan terkenal.

"Lagu stasiun balapan itu yang membuat saya masuk ke televisi dan juga dikenal sebagai penyanyi tradisional," ungkap Didi Kempot saat ditemui press conference konser 'Ambyar Tak Jogeti' di Jakarta Timur, Selasa (10/3/2020).

Sementara lagu Cidro yang merupakan lagu yang membuat penyanyi asal Surakarta itu terkenal di luar negeri.

Lagu Cidro ini banyak di dengarkan di Suriname maupun Belanda.

"Ada satu lagu judulnya Cidro, di Indonesia kurang terkenal, di Suriname terkenal dan lagu itu lalu diputar di Radio Amsterdam, lagunya digemari sekali," kata Didi Kempot.

Lagu Cidro diciptakan puluhan tahun silam pada tahun 2019 kembali mencuri hati para generasi muda dan membuat Didi Kempot kembali eksis dan konser-konsernya dipenuhi para milenials.

Istri Kedua Didi Kempot Yan Vellia Blak-blakan soal Pernikahan, Waktu Nikah hingga Pertemuan Pertama

UPDATE CORONA di Dunia Sabtu 9 Mei 2020, Jumlah Infeksi Brazil Meningkat 1.000, Total Kasus 4 Juta

Perjalanan karier

Perjalanan karier Didi Kempot
Perjalanan karier Didi Kempot, penyanyi yang mendapat julukan The God Father of Broken Heart. (Instagram.com/didikempot_official)

Sosok Didi Kempot menjadi sorotan karena hampir semua lagunya disukai masyarakat.

Lagu-lagunya yang bertema patah hati, membuat Didi Kempot dijuluki The God Father of Broken Heart.

Istilah tersebut sering dipakai penggemar Didi Kempot, Sad Bois dan Sad Gerls, atau biasa disebut Sobat Ambyar

Didi Kempot semasa masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama pernah menjual sepeda pemberian bapaknya demi untuk membeli gitar.

Dalam channel YouTube Hook Space atau Ruang Ngibul, Rabu (4/9/2019), dijelaskan bahwa Didi Kempot memulai kariernya pada 1984.

Ketika itu Didi Kempot hanya bermodal ukulele dan gendang.

Penampilan Beda Ferdian Paleka Sehari di Penjara Beredar, Botak Plontos dan Pakai Baju Tahanan

Nonton Online Drama Korea Hospital Playlist Sub Indo Episode 9, Download dan Streaming di Sini!

Didi Kempot mulai mengamen di kota kelahirannya Solo, Jawa Tengah, selama tiga tahun yakni pada rentang waktu 1984-1986.

Setelahmya, ia mengadu nasib ke Jogja.

Didi Kempot menjadikan Malioboro sebagai tempat mencari nafkah.

Saat itu, Didi Kempot menyanyi lagu keroncong dangdut yang kemudian dikenal masyarakat dengan musik campursari.

Pada 1988, ia memutuskan merantau ke Jakarta.

Di Jakarta, Didi Kempot sering nongkrong dan mengamen bersama teman-temannya di daerah Slipi, Palmerah, Cakung, maupun Senen.

Sembari mengamen di Jakarta, Didi Kempot dan temannya mencoba rekaman.

Kemudian, mereka menitipkan kaset rekaman ke beberapa studio musik di Jakarta.

Meskipun sempat beberapa kali gagal, akhirnya mereka berhasil menarik perhatian label Musica Studio.

Tepat di 1989, Didi kempot mulai meluncurkan album pertamanya.

Salah satu lagu andalan di album tersebut adalah Cidro.

Semenjak itu, nama Didi Kempot mulai dikenal luas hingga sekarang.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Kisah Didi Kempot, Setiap ke Jakarta Selalu Pilih Kamar Hotel Ibis Menghadap ke Perempatan Slipi

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved