Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Semarak Ramadan 2020

Keistimewaan 10 Hari Terakhir Bulan Ramadhan, Ini Sederet Amalan yang Dilakukan Rasulullah SAW

Berikut keistimewaan sepuluh akhir Ramadhan, ini sederet amalan yang dilakukan Rasulullah SAW.

Editor: Pipin Tri Anjani
EMBUNHATI.COM via TribunBali
ILUSTRASI - Keistimewaan 10 hari terakhir Ramadhan. 

TRIBUNJATIM.COM - Berikut keistimewaan sepuluh akhir Ramadan yang jangan dilewatkan.

Saking istimewanya, Rasulullah SAW memperbanyak ibadahnya dan menyedikitkan tidur di sepuluh malam terakhir Ramadhan.

Ramadhan merupakan bulan terbaik dari bulan-bulan lainnya, pada bulan itu pahala dan ampunan Allah SWT bertebaran menaungi hamba-Nya yang memintanya.

Keutamaannya bertambah lagi pada sepuluh hari terakhir Ramadhan, karena di antara sepuluh hari tersebut ada malam yang lebih baik dari seribu bulan, yakni malam Lailatul Qadar.

Ciri-ciri Malam Lailatul Qadar menurut Ustaz Abdul Somad, Perhatikan Tanda-tanda dari Alam

Kapan Malam Lailatul Qadar 2020 Jatuh di Bulan Ramadhan 1441 H? Simak Perkiraan Tanggalnya

Dikutip dari artikel Harakah.id berjudul Amalan Rasulullah Saw Ketika Memasuki Sepuluh Hari Terakhir Ramadhan

Keistimewaan sepuluh hari akhir Ramadhan itu ditunjukkan Rasulullah Saw melalui ibadah-ibadahnya.

Rasulullah semakin meningkatkan ibadahnya melebihi bulan-bulan lainnya.

Sebagaimana yang dikatakan Aisyah Ra:

عَنْ عَائِشَةَ، قَالَتْ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَجْتَهِدُ فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مَا لَا يَجْتَهِدُ فِي غَيْرِهِ

“Rasulullah Saw meningkatkan kesungguhan (ibadahnya) di sepuluh hari terakhir (bulan Ramadhan), hal yang tidak beliau lakukan pada (hari) lainnya (HR Muslim, Ibnu Majah, Khuzaimah dan Ahmad)

Pada sepuluh akhir Ramadhan, Rasulullah Saw memperbanyak ibadahnya dan menyedikitkan tidur.

Bahkan beliau juga menjauhi istri-istrinya dan beritikaf di masjid. Beliau bersabda:

“Barangsiapa yang hendak beri’tikaf denganku, hendaklah beri’tikaf di sepuluh terakhir (Ramadhan), sesungguhnya aku telah diperlihatkan malam itu (lailatul qadar) tapi kemudian aku dilupakan (dibuat lupa) (HR Bukhari).

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا، قَالَتْ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ، أَحْيَا اللَّيْلَ، وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ، وَجَدَّ وَشَدَّ الْمِئْزَرَ

Dari Aisyah Ra berkata “Rasulullah Saw ketika memasuki sepuluh terakhir Ramadhan beliau menghidupkan malam itu, membangunkan keluarganya dan mengencangkan ikat pinggangnya. (HR Muslim)

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved