Semarak Ramadan 2020
Pengalaman WNI yang Berpuasa di Norwegia Bisa Sampai 18 Jam, Icha: Rindu Acara Sahur di TV Indonesia
Cerita Icha, WNI yang berpuasa di Norwegia, durasi puasa bisa sampai 18 jam. Icha mengaku rindu acara sahur di televisi Indonesia.
Penulis: Ficca Ayu Saraswaty | Editor: Sudarma Adi
Selain dengan sesama muslim, toleransi antar umat beragama juga terasa di Haugesund, Norwegia.
"Di lingkungan kita ini hanya kami yang muslim," kata Icha.
Setahun lalu di lingkungan Icha ada kegiatan gotong royong untuk membersihkan lingkungan.
• Kisah Donita Pertama Kali Hijrah, Ingat Momen saat Putuskan Berhijab: Pernah Ragu & Gak Percaya Diri
• Tulisan Terakhir Joyce Lin Sebelum Pesawatnya Jatuh, 10 Tahun Berjuang Jadi Pilot dalam Misi, Solo
Saat itu tengah bulan Ramadhan, tepatnya musim semi.
"Saat itu saya kebagian membuat konsumsi nah setelah pada saat beristirahat justru saya tidak ikut makan, suami saya juga tidak ikut makan, orang-orang cukup heran kok tidak makan," ucapnya.
Icha akhirnya menjelaskan tentang Ramadhan. Masyarakat Norwegia kaget begitu tahu berpuasa ala umat Islam.
Apalagi di Norwegia puasa bisa sampai 18 jam.
Durasi puasa tahun ini lebih pendek daripada tahun-tahun sebelumnya.
Muslim di belahan bumi utara menjalani puasa hingga 20 jam pada musim panas.
Tahun ini, sekitar 16,5-19,5 jam, dimulai sejak sekitar pukul 22.00 waktu setempat.
Semakin mendekati Kutub Utara, semakin panjang durasi puasanya.
"Kami jelaskan seperti musim panas ini kita puasa lama dan mereka takjub dan salut orang muslim kuat-kuat mereka menghormati," kata Icha.
Rindukan Acara Sahur di Televisi Indonesia
11 tahun tinggal di Norwegia, membuat Icha merindukan suasana berpuasa di negeri tercinta, Indonesia.
"Suasana di Indonesia tidak tergantikan," katanya.