Virus Corona di Blitar
Berkah di Tengah Pandemi Corona, Nanas Banasari Blitar Ludes Diserap Pasar, Petani Jadi Untung
Hasil panen petani buah nanas Banasari di Blitar ludes diserap pasar meski di tengah pandemi Corona.
Penulis: Fikri Firmansyah | Editor: Arie Noer Rachmawati
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Fikri Firmansyah
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pandemi Covid-19 yang melanda hampir seluruh dunia, tak selamanya membawa dampak negatif bagi masyarakat.
Sebaliknya pada situasi seperti saat ini justru menjadi momentum keberuntungan bagi sebagian masyarakat, salah satunya petani buah nanas di kawasan lereng timur Gunung Kelud Blitar Jawa Timur.
Permintaan nanas Banasari dari daerah tersebut tidak pernah sepi, terlebih pada saat situasi pandemi Covid-19 ini, harga jualnya pun terbilang bagus dan menguntungkan petani.
• VIRAL Foto Kursi di Bioskop Berjamur selama Masa Pandemi Virus Corona, Waspada Serang Pernapasan
Hal tersebut dikatakan langsung oleh Ketua Kelompok Tani Mulyo Dusun Tegalrejo Desa Semen Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, Andrias.
"Setiap kali panen, nanas Banasari langsung ludes diserap pasar," kata Andrias saat dikonfirmasi di Surabaya, Rabu (12/5/2020).
Andrias mengungkapkan bahwa di tengah Pandemi Covid-19, permintaan nanasnya meningkat signifikan, bahkan katanya, varietas Banasari sudah dilepas oleh Kementerian Pertanian sejak 2015 lalu.
• Terungkap Panggilan Yan Vellia ke Saputri, Istri Pertama Didi Kempot, 1 Janji soal Pertemuan Terucap
• Jerit Lantang Pilot Joyce Lin saat Pesawat Jatuh di Danau Sentani Papua, Saksi Aksi Mulia Terakhir
"Jadi nama Nanas Banasari sendiri diambil dari akronim Blitar-Nanas-Semen-Gandusari, yang mencirikan nanas unggul spesifik lokasi setempat," beber Andrias.
Terkait keunggulan jenis nanas Banasari, dijelasakan oleh Andrias, diantaranya bisa dipanen hingga 8 kali dalam 4 tahun, bahkan ukuran buahnya pun cukup besar serta rasanya yang manis asem segar dengan kadar brix 14-15.
“Gambarannya, kalau nenas jenis queen biasa, grade A nya hanya seberat 7 ons keatas, maka untuk Nenas Banasari bisa 1,3 kilogram keatas,” imbuhnya.
• Kasus Corona di Jatim Melonjak, Surabaya Paling Banyak, Risma: Saya Enggak Peduli Dikatakan Tinggi
Menurut Andrias, harga jual di tingkat petani sendiri saat ini juga cukup bagus, yakni grade A Rp 10.000/biji, grade B Rp 8.500/biji , Grade C Rp 7.000/biji, Grade D dan E di kisaran Rp 2.000-Rp 3.000 per biji.
“Harganya bagus, menguntungkan petani. Penjualannya juga mudah karena langsung diambili mitra-mitra pedagang,” katanya.
Andrias juga menyebutkan bahwa hampir setiap hari ada panen nanas di daerah tersebut.
• UPDATE Corona di Dunia Rabu 13 Mei, Tembus Angka 4,2 Juta dengan Kematian Hampir 300 Ribu Jiwa
Pada musim panen biasa pihaknya bisa menjual 1 pick-up per hari. Sementara saat memasuki panen raya yakni pada bulan puasa dan Agustus bisa menjual hingga 1 truk besar per harinya.
“Untuk grade A biasanya disetor ke supermarket di Surabaya, sedangkan yang grade B untuk pasar Malang Raya, grade C untuk pasaran lokal dan yang grade D dan E sudah diserap untuk industri olahan minuman nanas segar yang sudah banyak berkembang disini. Jadi setiap kali panen nyaris langsung ludes terjual,” kata Andrias.