Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Tragedi Berdarah di Klinik Bersalin Kabul Diserang Militan, 13 Tewas Termasuk 2 Bayi yang Baru Lahir

Serangan militan terhadap sebuah klinik bersalin di Kabul, Afghanistan, Selasa (12/5/2020), ikut menewaskan dua bayi yang baru lahir.

Penulis: Ficca Ayu Saraswaty | Editor: Sudarma Adi
AFP/STR
Pasukan keamanan mengevakuasi bayi yang baru lahir meninggal tertembak dari sebuah klinik bersalin di Kabul, Afghanistan, Selasa (12/5/2020). 

TRIBUNJATIM.COM, KABUL - Tragedi berdarah datang dari dunia Internasional, sebuah klinik bersalin di Kabul, Afghanistan menjadi lokasi penembakan.

Klinik bersalin tersebut mendadak jadi mengerikan seusai aksi serangan militan terjadi di sana.

Serangan militan terhadap sebuah klinik bersalin di Kabul, Afghanistan, Selasa (12/5/2020), ikut menewaskan dua bayi yang baru lahir.

Jumlah total korban sebanyak 13 orang tewas dan puluhan lainnya mengalami luka-luka.

Para korban tewas termasuk para ibu yang baru melahirkan dan sejumlah perawat klinik.

Presiden Afghanistan Ashraf Ghani, Selasa (12/5/2020) langsung memerintahkan militer untuk merubah pola, dari ofensif atau bertahan menjadi defensif atau menyerang.

"Untuk memberikan keamanan bagi tempat-tempat umum dan menggagalkan serangan serupa, dan ancaman Taliban dan kelompok-kelompok teroris lainnya, saya memerintahkan pasukan keamanan memulai operasi melawan musuh," katanya dalam pidato yang disiarkan televisi.

FAKTA BARU Siswi SMP Bunuh Bocah 5 Tahun, Ternyata Korban Pelecehan Seksual, Kini Hamil 3,5 Bulan

VIRAL Video Suara Cewek Ngaji dari Gedung Kampus Kosong, sempat Dikira Makhluk Halus, Ternyata Bukan

Dua pelaku Curanmor ini Beraksi Selam 4 tahun di Wilayah Lamongan, Berhenti Ditembak Polisi

Pasukan keamanan tiba di lokasi serangan sejumlah pria bersenjata di sebuah klinik bersalin di Kabul, Afghanistan, Selasa (12/5/2020).
Pasukan keamanan tiba di lokasi serangan sejumlah pria bersenjata di sebuah klinik bersalin di Kabul, Afghanistan, Selasa (12/5/2020). (AFP/STR)

Komentar itu muncul setelah sejumlah pria bersenjata menyerang sebuah rumah sakit di ibukota Afghanistan, Kabul.

Dilansir AP, Selasa (12/5/2020), organisasi kemanusiaan internasional Doctors Without Borders yang menjalankan klinik bersalin itu menyatakan 13 orang tewas, termasuk dua bayi yang baru lahir.

Dalam serangan terpisah pada hari yang sama, seorang pembom bunuh diri menyerang pemakaman seorang komandan polisi, yang dihadiri oleh pejabat pemerintah dan anggota parlemen, di Provinsi Timur Nangahar, menewaskan sedikitnya 24 orang dan melukai 68 orang.

Tidak ada klaim tanggung jawab atas kedua serangan.

Taliban, kelompok pemberontak utama Islamis Afghanistan yang mengatakan telah menghentikan serangan terhadap kota-kota di bawah kesepakatan penarikan pasukan AS, membantah keterlibatan keduanya.

ISIS yang beroperasi di Nangahar telah melakukan sejumlah serangan di Kabul dalam beberapa bulan terakhir.

Pada Senin (11/5/2020), pasukan keamanan menangkap pemimpin regional di ibukota.

Seorang juru bicara pemerintah Provinsi Nangahar mengatakan jumlah korban bisa meningkat dalam serangan terhadap pemakaman.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved