Wali Kota Mojokerto Ita Puspitasari Ajak Emak-emak Kumpulkan Makanan, 'Silakan Ambil di Rak Pangan'
Wali Kota Mojokerto mengajak sejumlah emak-emak mengumpulkan bahan makanan lalu digantung di rak pangan untuk membantu warga terdampak wabah Covid-19.
Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Adi Sasono
Laporan reporter TribunJatim.com, Mohammad Romadoni
TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO - Bersama sejumlah emak-emak, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mengumpulkan banyak bahan makanan lalu digantungkan di rak pangan.
Beraneka ragam bahan makanan tersebut dibungkus kantong plastik lalu diikat pada batang bambu yang membentang di jalan kawasan permukiman penduduk setempat.
Siapapun yang membutuhkan bahan makanan itu dipersilakan mengambil tanpa membayar alias gratis.
Warga bersama-sama mengumpulkan bahan makanan itu di dalam rak pangan dengan harapan dapat membantu warga lainnya yang sedang membutuhkan di tengah Pandemi Covid-19 seperti ini.
Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari menjelaskan keberadaan rak pangan ini sudah ada di dua lokasi yaitu di Lingkungan Prajurit Kulon II Kelurahan Prajuritkulon dan Lingkungan Merapi Kelurahan Wates.
Dua lingkungan itulah yang menginspirasi sikap gotong royong dalam situasi Pandemi seperti ini.
Pihaknya sangat mengapresiasi inisiatif warga yang berbagi bahan makanan dalam satu kantong plastik yang kemudian digantungkan di rak pangan.
"Bahan-bahan makanan ini diletakkan oleh orang yang memberi kemudian akan diambil seperlunya oleh orang yang membutuhkan dan sikap seperti ini sungguh luar biasa," ungkapnya, Sabtu (16/5/2020).
Ia mengatakan inisiatif warga yang mayoritas para ibu-ibu ini ikhlas menyediakan bahan makanan bagi orang yang membutuhkannya.
Adapun bahan makanan di dalam kantong plastik yang bisa diambil setiap pagi meliputi beras, minyak, telur, gula, ayam, daging, sayur dan lainnya.
Ning Ita berharap wujud solidaritas ini dapat menular ke lingkungan-lingkungan lainnya.
Misalnya, hanya dengan setengah liter minyak, empat butir telur dapat bisa meringankan beban masyarakat terdampak.
Apalagi, sikap saling membantu di bulan Ramadan akan menjadi ladang amal jariyah.
"Berbagi itu tidak harus menunggu menjadi kaya mereka cukup meletakkan bahan makanan di rak pangan dan warga lainnya yang membutuhkan akan mengambil secukupnya, semoga keharmonisan ini sudah seharusnya terus terjaga," ujarnya.