Tenaga Medis Surabaya Meninggal Dunia
Kisah Sedih Perawat Pelayanan Covid-19, Setelah Viral Perawat Ari, Total Ada Puluhan yang Juga Gugur
Setelah viral perawat hamil yang meninggal dunia, berikut ini jumlah perawat di Indonesia yang gugur karena Covid-19.
Penulis: Ficca Ayu Saraswaty | Editor: Januar
TRIBUNJATIM.COM - Ari Puspita Sari, perawat yang sedang hamil telah gugur karena Covid-19.
Ternyata Ari Puspita Sari tak sendirian, ada pula perawat-perawat lainnya yang juga gugur karena Covid-19.
Seperti diberitakan sebelumnya, beredar video viral di media sosial yang memperlihatkan seorang perawat yang sedang hamil tertular Covid-19 menjalani pertolongan terakhir di sebuah rumah sakit.
Namun ternyata takdir berkehendak lain. Perawat bernama Ari Puspita Sari tersebut tidak tertolong.
Lantas, berapa jumlah perawat yang meninggal dunia dalam tugas pelayanan pasien Covid-19 di seluruh Indonesia hingga kini?
• Kisah SBY Bikin Malu Pemuda yang Tagih ‘Janji, Niat Sebenarnya Terkuak Saat Ditanya 4 Hal
• Tragedi Rumah Tangga Pria Diperkosa Istri Selama 10 Tahun dan Dicakar: Saya Tak Bisa Berbuat Apa-apa
• NEWS VIDEO: Curhatan Pedagang Pasar Atom Surabaya Jelang Lebaran, Lapak Sepi Pembeli, Omzet Anjlok
Diketahui dari laman akun Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di Instagram, Ari rupanya tengah hamil.
Dari unggahan akun PPDS di Instagram, Senin (18/5/2020), Ari semepat mengalami gagal napas sebelum meninggal dunia.

Sebelumnya, ia tertular infeksi berat Covid-19.
Ari sudah menjalani perawatan hingga mendapat alat bantuan napas ventilator.
Ia juga sempat dirujuk ke rumah sakit pusat rujukan Covid-19.
Namun, nyawanya dan sang janin di kandungannya tak dapat diselamatkan.
• Penampilan Uki Eks Gitaris Noah Kini setelah Putuskan Hijrah, Tak Lagi Manggung, Apa Pekerjaannya?
• Baru Bebas Berkat Program Asimilasi, Habib Bahar bin Smith Kembali Ditangkap, Ini Penyebabnya
Akun PPDS juga memperlihatkan detik-detik terakhir aksi petugas medis menangani Ari.
Total Jumlah Perawat Meninggal Akibat Corona
Hingga saat ini total 20 orang perawat meninggal dunia dalam tugas pelayanan pasien Covid-19 di seluruh Indonesia.
"Yang sudah wafat 20 orang perawat di seluruh Indonesia, yang terkait dengan pelayanan Covid-19," ujar Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Harif Fadhillah kepada Kompas.com ketika dihubungi pada Senin (18/5/2020) sebagaimana dikutip Tribunnews (grup TribunJatim.com ).
Harif mengatakan, selain para perawat yang wafat, PPNI juga telah mengantongi data soal keadaan para perawat sebagai salah satu ujung tombak penanggulangan Covid-19 bersama dokter dan tenaga medis lain.
Banyak yang berstatus OTG (orang tanpa gejala), ODP (orang dalam pemantauan), PDP (pasien dalam pengawasan), maupun mereka yang saat ini positif Covid-19 dan sebagian kecil yang dinyatakan sembuh.
"OTG ada 116 perawat, ODP 685 perawat, PDP 48 perawat, positif 59 perawat, yang dirawat 68 perawat (PDP dan positif), yang sembuh 12," kata Harif.
• Tanggal Nikah Aurel-Atta Halilintar Ditanyakan Nagita, Calon Mantu Anang Jawab Serius, Raffi: Cie
• Nyali Laurens Menciut setelah Berbondong-bondong Dilabrak Sahabat Syahrini? Tekanan dari Sana-sini
Jumlah itu kemungkinan lebih besar dari data yang saat ini tercatat di PPNI.
Sebab, pendataan dilakukan secara sukarela melalui mekanisme internal.
"Data tersebut mungkin tidak faktual karena pemantauan internal ini diisi secara volunteer, mungkin masih banyak perawat yang enggak mengisi," kata Harif.
Mengenai angka ini, Harif khawatir suatu hari jumlahnya akan melejit.
Kekhawatirannya berkaitan dengan rencana pemerintah menerapkan the new normal, pola hidup normal versi baru, yang meminta masyarakat hidup berdamai dan berdampingan dengan pandemi Covid-19.
Sebab, pemerintah sendiri melalui Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy kemarin berpotensi akan melakukan "pengurangan PSBB", sesuatu yang diklaim berbeda dengan pelonggaran PSBB.
"Saya kira iya. 'New normal' dan pelonggaran pembatasan tanpa penerapan protokol yang ketat, bisa dimungkinkan secara teoretis, akan meningkatkan jumlah perawat yang terpapar Covid-19," kata Harif.
"Kita lihat konteks hari ini, orang-orang kita disiplinnya sangat kurang, PSBB belum dilonggarkan saja sudah banyak pelanggaran, apalagi jika nanti dilonggarkan?" imbuh dia.
• Potret Kenangan Perawat Ari Puspita Semasa Hidup, Sang Pahlawan Covid-19, Senyum Manisnya Kini Tiada
• Baru Terkuak Perasaan Ahmad Dhani saat Cerai dari Maia Estianty, Mulan Jameela Cadangannya? Sedia
Bukan hanya angka kematian perawat, namun tingkat kematian tenaga medis secara keseluruhan di Indonesia juga mengkhawatirkan.
"Tingkat kematian tenaga medis Indonesia ternyata sekitar 6,5 persen (dari total kematian akibat Covid-19), data dari The Conversation," ujar Harif.
"Itu tinggi sekali, sementara negara lain (rata-rata global kematian tenaga medis) 0,3 persen. Artinya, memang kita merasa tidak dilindungi kalau demikian caranya," ujarnya.
(Kompas.com/Vitorio Mantalean)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "PPNI: 20 Perawat di Indonesia Meninggal Dunia dalam Tugas Melayani Pasien Covid-19"