Didi Kempot Meninggal Dunia
Baru Terkuak Amanat Didi Kempot soal Saputri ke Anak, Siola Ungkap Janji & Rindu: Hanya Aku & Allah
Amanat Didi Kempot diungkap oleh anaknya dari pernikahan dengan Saputri, Siola.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Januar
"'Lho ternyata sampean yang anu (ngambil) toh mas?' 'Iya saya yang bawa', gitu saya kaget lihat dia gitu," ujar Saputri lalu tertawa.
"Oh berarti ada berbagai cara tersendiri dari Didi Kempot buat berkenalan ya Bulek," komentar Hatma.
Sejak saat itu, Saputri pun menjadi semakin dekat dengan Didi Kempot sampai akhirnya mereka memutuskan untuk menikah.
• Irwan Mussry Perkenalkan Maia Sebagai Sosok Ini ke Bule Afrika, Bukan Istri, Ibunda Al Sampai Ngakak
Saputri juga sempat mengenang awal sang suami meniti karirnya dalam berkarya di belantika musik Indonesia.
Di mata Saputri, Didi Kempot merupakan sosok pekerja keras. Ia mulai dari nol.
“Walaupun dia (Didi Kempot) belum tenar itu, dia pekerja keras, luar biasa,"ujar Saputri seperti dikutip dari video berjudul Bulek Saputri "Tentang (alm) Om Didi Kempot", Minggu 24 Mei 2020.
"Dulu itu kan jual-jual lagu, walaupun enggak laku dia tetap berusaha, sampai kantongnya mau jebol," ungkapnya.
"Dulu kan bentuknya kaset,” imbuhnya lagi.
Saputri kemudian mengenang tentang kegigihan Didi Kempot menjajakan karyanya di studio.
Tak hanya itu, ia juga mengungkapkan kisah di balik lagu “Layang Kangen”.
Saputri pun menceritakan proses lagu “Layang Kangen” itu tercipta.
• Umi Pipik Meradang Abidzar Dihujat Kasian Ayahnya, Ungkit Ustaz Jefri Al Buchori: Bukan Malaikat!
Menurut Saputri, lagu itu tercipta ketika dia dan Didi Kempot berhubungan jarak jauh.
Sehingga, keduanya hanya bisa berkomunikasi lewat surat menyurat.
“Waktu itu pas lahirnya Mbak Lintang, dia (Didi Kempot) masih kerja di Jakarta waktu itu membeli susu, makanan bayi,” kata Saputri.
Menurut Saputri, surat merupakan caranya berkomunikasi dengan Didi Kempot yang tengah mengadu nasib di Jakarta.
“Jaman dulu enggak komunikasi, terus bikin surat, dan jadilah lagu “Layang Kangen”," ungkapnya,
"Iya karena waktu itu belum bisa pulang, dan susu anak habis. Namanya di desa saya juga susah,” tutur Saputri.
Mari simak video mereka berikut: