Berita Persebaya Surabaya
Persebaya Surabaya Akui Sulit Jalankan Kompetisi saat New Normal: Tetap Ikuti Putusan PSSI
Pelatih Persebaya Surabaya Aji Santoso sampaikan mengikuti sepenuhnya keputusan PSSI tentang keberlanjutan kompetisi yang saat ini sedang ditangguhkan
Penulis: Khairul Amin | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pelatih Persebaya Surabaya Aji Santoso sampaikan, mengikuti sepenuhnya keputusan PSSI tentang keberlanjutan kompetisi yang saat ini sedang ditangguhkan.
PSSI menangguhkan sementara kompetisi Liga 1 dan 2 akibat pandemi Covid-19 sejak akhir Maret lalu.
Meski masa penangguhan sudah berakhir pada 29 Mei kemarin, PSSI belum menentukan apakan kompetisi diberhentikan total atau dilanjutkan kembali.
• Percaya Profesionalitas Pemain, Pelatih Fisik Persebaya Yakin Skuad Tak Overweight seusai Libur
• Pelatih Kiper Persebaya Siapkan Rencana Buat Angga Saputra yang Belum Pernah Berlaga di Liga 1 2020
• Dilema Asisten Pelatih Persebaya soal Kompetisi, Ingin Liga 1 Lanjut, Tapi Pasien Covid-19 Meningkat
"Ini belum ada keputusan dari federasi (PSSI), kita tunggu beberapa hari kedepan," terang Aji Santoso.
Sementara terkait wacana kembali digelarnya kompetisi atau turnamen pengganti di tengah transisi kehidupan normal kembali (new normal).
Aji menilai itu riskan dilakukan. Sebab, pandemi belum benar-benar selesai. Terbukti kurva kasus Covid-19 di Indonesia hingga saat ini belum menurun.
Berdasarkan data yang di rilis pemerintah, per Minggu (30/5/2020), kasus Corona di Indonesia mencapai 26.473 orang, 7.308 orang sembuh, sementara 1.613 orang meninggal.
"Untuk melanjutkan kompetisi, virus (Corona) harus benar-benar hilang, kalau tidak akan berbahaya," ucap mantan pelatih timnas Indonesia itu.
Sebab, dikatakan Aji, olahraga sepak bola berbeda dengan olahraga pada umumnya yang tidak mengharuskan lawan dan kawan bersinggungan langsung. Untuk itu, sepak bola sangat sulit dijalankan dengan kondisi yang saat ini disebut-sebut new normal.
"Sepak bola sudah untuk dilakukan dalam kondisi new normal, karena lawan dan kawan berbaur jadi satu," kata pelatih berlisensi AFC Pro itu.
"Kecuali kalau olahraga terpisah seperti tenis meja, bulu tangkis dan lainnya yang terpisah. Untuk sepak bola sangat susah," pungkas Aji Santoso