Terjawab Penyebab Kasus Covid-19 di Jatim Tinggi, Ini Penjelasan Epidemiolog, PSBB Tak Dilonggarkan
Terungkap penyebab utama kasus Covid-19 di Jawa Timur begitu tinggi, ternyata ada hubungannya dengan aktivitas mudik, lihat langkah baru pemerintah.
Penulis: Ignatia | Editor: Sudarma Adi
Faktor peningkatan kasus di Jatim Menurut Pandu Riono, Epidemiolog dari FKM UI, terjadinya tren peningkatan jumlah kasus di luar DKI Jakarta yang bergeser ke Jatim dan wilayah luar Pulau Jawa bisa terjadi karena dua faktor.
"Dua faktor yang berpengaruh karena banyak orang yang mudik atau mudik balik, dan peningkatan kapasitas tes pada penduduk yang berisiko," kata Pandu saat dihubungi Kompas.com, Minggu (31/5/2020).

Sementara itu, menurut Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo, peningkatan kasus di Jawa Timur disebabkan oleh aktifnya empat klaster yang menjadi sumber penularan Covid-19 di sana.
"Jawa Timur ini termasuk daerah yang potensi dari klaster tertentu sangat tinggi. Antara lain dari Gowa, kemudian jemaah tabligh, termasuk juga yang berasal dari dalam, yaitu Pesantren Temboro dan pabrik Sampoerna," ujar Doni, seperti diberitakan Kompas.com, Rabu (27/5/2020).
Lakukan pelacakan
Menindaklanjuti temuan itu, Gugus Tugas beserta Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur terus melacak orang-orang yang terlibat kontak dengan empat klaster tersebut.
Pemerintah pusat juga memberikan dukungan agar kurva penularan Covid-19 di Jawa Timur bisa melandai.
Dukungan dari pemerintah pusat berupa dua mobile unit polymerase chain reaction (PCR) laboratorium yang masing-masing berkapasitas empat mesin.
• Waspada Potensi Terpapar Virus Corona saat Ramai-ramai Belanja di Mal, Ahli Ungkap Risikonya
Kedua mobile unit PCR laboratorium itu bisa mengetes 800 spesimen dalam sehari yang berarti peningkatan dalam hal kapasitas tes yang bisa dilakukan.
Menurut Pandu, peningkatan kasus yang disebabkan adanya peningkatan kapasitas tes merupakan sesuatu yang bermakna positif.
Dengan adanya peningkatan kapasitas tes ini, maka deteksi dan pelacakan pasien positif bisa lebih mudah dilakukan.
"Sehingga, kalau ada kabupaten atau kota yang nol kasus atau sedikit, mungkin disebabkan tes yang sedikit juga. Jangan senang dulu," kata Pandu mengingatkan.'

PSBB Tak Akan Dilonggarkan
Lebih lanjut, Pandu juga menyebut bahwa saat ini belum waktu yang tepat bagi Jatim untuk melonggarkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Terlebih lagi, melihat paparan data-data penyebaran beberapa hari terakhir.