Laporan Agen Rahasia, Trump Sembunyi dari Demonstran, Lakukan Ini di Bunker Khusus Gedung Putih
Sebuah laporan dari agen rahasia menyebut dan mengatakan Donald Trump bersembunyi dari para demonstran yang mulai memasuki Gedung Putih.
Demonstrasi di Washington berubah menjadi kekerasan dan tampaknya mengejutkan petugas.
Mereka memicu salah satu peringatan tertinggi di kompleks Gedung Putih sejak serangan 11 September 2001.
"Gedung Putih tidak mengomentari protokol dan keputusan keamanan," kata juru bicara Gedung Putih Judd Deere.

Secret Service mengatakan tidak membahas cara dan metode operasi perlindungannya.
Kepindahan presiden ke bunker pertama kali dilaporkan oleh The New York Times.
Sekitar satu jam kemudian Trump menuliskan tweeted "BERITA PALSU!". Namun tidak jelas apakah ia merujuk pada cerita Times.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, situasi di Amerika Serikat tampak mencekam.

Belasan kota besar di seluruh Amerika Serikat memperpanjang jam malam hingga Minggu (31/5/2020) malam.
Banyak tentara penjaga nasional dikerahkan, seiring langkah AS yang tengah bersiap untuk menghadapi kerusuhan lebih lanjut setelah terjadi ledakan bentrokan antara polisi dan pengunjuk rasa.
Melansir South China Morning Post, konfrontasi antara pengunjuk rasa dan polisi dan penjarahan terus berlangsung.
Para pemimpin daerah mengimbau warga agar melakukan aksi protes yang konstruktif terkait kemarahan mereka atas kematian seorang pria kulit hitam yang tidak bersenjata.
• 8 Hal Penting Terkait Isu Pemakzulan Presiden AS Donald Trump, dari Tuduhan hingga Pembelaan Trump

Di kota-kota besar seperti Washington, Los Angeles, Houston dan Minneapolis, yang telah menjadi pusat kerusuhan, pemberlakuan jam malam pun diperpanjang.
Aksi protes yang paling mendapat perhatian penuh adalah aksi yang terjadi di luar ibukota negara bagian tepatnya di kota kembar St Paul, Minneapolis.
Di wilayah ini, ribuan orang berkumpul sebelum akhirnya berbaris di jalan raya.
"Kami memiliki putra hitam, saudara hitam, teman kulit hitam, kami tidak ingin mereka mati."