Berita Viral
Pengakuan Pemilik Akun yang Tulis 'Wanita Jawa Cocok Jadi Pembantu', Telanjur Viral & Dihujat: Demi
Inilah pengakuan pemilik akun yang tulis " wanita Jawa cocok jadi pembantu " dan viral di media sosial.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Menurut Yerry, kuncinya ada pada masing-masing individu.
"Memang mau enggak mau, proteksi yang harus dipakai adalah self-censorship. Mungkin harus hati-hati dalam sharing, hati-hati dalam membuat status, hati-hati dalam berkomentar," kata dia.
Cara lainnya, membatasi lingkaran pertemanan di dunia maya.
"Mungkin membuat filter di akunnya hingga mungkin lingkaran pertemanan saja yang dapat melihat dan lain-lain. Memang harus kembali ke orang masing-masing," ujar Yerry.
Yerry mengatakan, dulu, internet dilihat sebagai alat atau perangkat yang dapat membawa perubahan sosial.
Saat ini, internet bak menyimpan banyak "jebakan", terutama bagi mereka yang kurang mendapatkan bekal yang cukup soal literasi digital.
"Ada juga sih, soal kampanye literasi, kampanye digital, atau kita mengimbau orang-orang agar tidak ujug-ujug melapor, bahwa ini kita harus menghargai kebebasan berpendapat. Tapi ini kan susah, karena orang-orang yang melapor juga punya kepentingan sendiri," papar Yerry.
• Muncul Lagi Virus Ebola saat Pandemi Corona, Lebih Berbahaya & Ada di Kongo, Simak Gejala-Pengobatan
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Viral Cuitan Wanita Jawa Cocok Jadi Pembantu Dihujat Netizen dan Kompas.com dengan judul Ancaman Jerat UU ITE dan Proteksi "Self-censorship"....