Virus Corona di Pamekasan
Kecamatan Batumarmar Posisi Tertinggi Jumlah Ibu Hamil di Pamekasan Selama Pandemi, Segini Totalnya
Kecamatan Batumarmar, Kabupaten Pamekasan, Madura, menempati posisi tertinggi jumlah ibu hamil selama pandemi Covid-19.
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNMADURA.CO, PAMEKASAN - Kecamatan Batumarmar, Kabupaten Pamekasan, Madura, menempati posisi tertinggi jumlah ibu hamil selama pandemi Covid-19 mewabah di kabupaten setempat.
Kepala Bidang KB Kantor Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DPPA-KB) Pamekasan, Soerjati mengatakan, Januari 2020 hingga April 2020, Kecamatan Batumarmar menempati posisi tertinggi mengenai jumlah ibu hamil.
Ia merinci, pada Januari 2020, di Kecamatan Batumarmar terdata sebanyak 1.525 ibu hamil.
Sedangkan, pada Februari 2020 mengalami sedikit penurunan, yakni sebanyak 1.490 ibu hamil.
• Miris, Gajah Hamil Diberi Warga Nanas Isi Petasan, Mati Berdiri di Sungai dengan Mulutnya Hancur
Begitu pula pada Maret 2020, jumlah ibu hamil di Kecamatan Batumarmar juga mengalami penurunan, yaitu sebanyak 1.481 orang.
Penurunan angka ibu hamil di Kecamatan Batumarmar juga terjadi pada April 2020, yaitu sebanyak 1.476 orang.
"Total selama empat bulan, ibu hamil di Kecamatan Batumarmar selama pandemi Covid-19 ini sebanyak 1.476 orang," kata Soerjati kepada TribunJatim.com, Jumat (5/6/2020).
Selain itu, Soerjati menjelaskan, jumlah ibu hamil periode Mei 2020, dari 13 kecamatan di Pamekasan masih belum disetor kepada pihaknya.
• Di Balik Polemik Video Kekeyi Dihapus, Ada Chat Pilu ke Kevin Aprilio: Trauma, Rejeki Ada yang Atur
• Akhirnya Indonesia Bisa Hasilkan Vaksin Virus Corona, Kabar Bahagia dari Pemerintah, Cuma 1 Kendala
Biasanya data itu, kata dia, paling lama tanggal 10 Juni 2020 akan dikumpulkan dari pihak Kecamatan ke Kantor DPPA-KB Pamekasan.
"Mungkin sedang dilakukan perekapan," prediksinya.
Menurut Soerjati, mewabahnya Covid-19 ini memberikan dampak kurang baik terhadap pertumbuhan penduduk di Indonesia.
Utamanya, kata dia, dalam hal mengatur jarak kelahiran dan mengendalikan laju pertumbuhan penduduk.
• Bocor Pesan Khusus Ibu Mertua ke Mulan Jameela, Istri Dhani Girang Memuji: Cinta Sama Eyang Mama
Sehingga, pihaknya perlu mengantispasi sejak dini perihal prediksi akan terjadinya ledakan angka kelahiran di waktu sembilan bulan ke depan.
Soerjati menjelaskan, antisipasi yang pihaknya lakukan untuk menekan terjadinya ledakan angka kelahiran tersebut, yaitu gencar memberikan pelayanan metode penggunaan kontrasepsi jangka panjang yang diberikan kepada setiap pasangan keluarga di wilayah Pamekasan yang menjadi peserta KB.
"Kami gencar memberikan pelayanan itu agar setiap pasangan keluarga di kondisi Covid-19 seperti sekarang ini supaya tidak putus untuk tetap memakai kontrasepsi," sarannya.
• Kena PHK karena Corona, Karyawan Ini Nangis Tak Bisa Bawa Bayi Hidrosefalusnya Berobat: Nunggak BPJS