Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kasus Baru Corona di China, Muncul Masa Darurat Lagi, Apa yang Terjadi? Kembali Berawal dari Pasar

Ada kasus baru Corona di China hingga pemerintah kembali memberlakukan masa darurat, lihat yang sebenarnya terjadi di China.

Penulis: Ignatia | Editor: Januar
Reuters via Kontan
Masa darurat di China yang kembali diberlakukan karena wabah corona 

TRIBUNJATIM.COM - Ada kasus Corona baru di China yang langsung membuat pemerintah memasang kembali masa daruratnya.

Kekhawatiran gelombang kedua kasus Corona di Beijing, China menjadi perbincangan baru dunia.

Wilayah yang ditetapkan sebagai episentrum pertama kali penyebaran Covid-19 itu terus menemui gejolak-gejolak baru.

Apa yang sebenarnya terjadi?

China menjadi negara pertama yang sejak awal telah ditetapkan sebagai kota penyebar pertama virus Corona.

China adalah negara pertama tempat kasus virus Corona ditemukan, sebelum kemudian menyebar ke berbagai negara dan menjadi pandemi.

Curhat Pilu Istri Dokter Pertama yang Kuak Pandemi Corona, Bayinya Lahir: Bisakah Lihat dari Surga?

WASPADAI Penularan Virus Corona dari Rumah ke Rumah, Terjadi di Bekasi, Bukan Lewat Batuk & Bersin

Seiring berbagai negara di seluruh dunia menghadapi ancaman virus Corona, China tampak pulih dari pandemi.

Bahkan, kini negara ini tidak masuk dalam jajaran negara paling parah terdampak Covid-19.

Sementara berdasarkan data hingga 12 Juni 2020 lalu, negara dengan kasus Covid-19 terbanyak diantaranya Amerika Serikat, Brasil, Rusia, India, dan Inggris.

Nah, kasus baru di China kemudian baru-baru ini muncul dan menjadi perbincangan baru terkait Covid-19.

(ILUSTRASI) Kritisi Pemerintah Soal Corona, Jurnalis China 'Menghilang' Pasca Rekam Kondisi Sebenarnya di Wuhan
(ILUSTRASI) Kritisi Pemerintah Soal Corona, Jurnalis China 'Menghilang' Pasca Rekam Kondisi Sebenarnya di Wuhan (Shanghaiist)

Melansir Mirror.co.uk (13/6/2020) via Intisari, Beberapa bagian Beijing telah kembali menerapkan lockdown karena kekhawatiran akan infeksi virus corona gelombang kedua.

Hal itu mengikuti dikonfirmasinya sebanyak 7 kasus baru, menurut Komisi Kesehatan Nasional setempat.

Mereka adalah kasus yang ditularkan secara lokal pertama di ibukota China dalam lebih dari 50 hari.

VIRAL Tagihan Listrik Pria di Malang Capai Rp 20 Juta, PLN Beber Fakta Sebenarnya: Tak Ada Kenaikan

Masa Darurat Kembali Diberlakukan

China kembali memberlakukan masa darurat untuk menjaga agar virus Corona tidak menyebar luas lagi dan memulai gelombang kedua.

China belum sepenuhnya imun dari wabah corona.

Dikutip dari Reuters via Kontan, sebuah distrik di Beijing menempatkan dirinya dalam mode "darurat masa perang" setelah ditemukan puluhan orang yang positif corona di wilayah tersebut.

Beijing melarang kegiatan pariwisata dan olahraga pada Sabtu (13/6/2020) setelah kasus infeksi corona yang berpusat di sekitar pasar grosir besar memicu kekhawatiran gelombang baru wabah corona.

China masa setelah pandemi kembali ke suasana darurat
China masa setelah pandemi kembali ke suasana darurat (Kontan)

Sebanyak 45 orang dari 517 yang diuji dengan tes swab tenggorokan di pasar Xinfadi di distrik Fengtai barat daya Beijing dinyatakan positif terkena virus corona, kata Chu Junwei, seorang pejabat distrik yang dikutip Reuters.

Padahal tidak ada yang menunjukkan gejala Covid-19.

Chu menambahkan 11 lingkungan di sekitar pasar, yang disebut-sebut sebagai pasar grosir pertanian terbesar di Asia tersebut, telah dikunci dengan penjagaan 24 jam.

"Sesuai dengan prinsip mengutamakan keselamatan massa dan kesehatan, kami telah mengadopsi langkah-langkah penguncian untuk pasar Xinfadi dan lingkungan sekitarnya," kata Chu.

Chi menambahkan, distrik ini sekarang dalam "mode darurat masa perang,".

Bocor Bukti Corona Tersebar di China Sejak Agustus 2019, Riset Ahli Mengejutkan, Sebelum di Wuhan?

Penutupan pasar dan pembatasan baru datang ketika kekhawatiran tumbuh tentang gelombang kedua pandemi corona, yang telah menginfeksi lebih dari 7,66 juta orang di seluruh dunia dan menewaskan lebih dari 420.000.

Mereka juga menggarisbawahi bagaimana bahkan di negara-negara yang telah sukses besar dalam mengekang penyebaran virus corona, klaster baru kadang-kadang dapat dengan mudah muncul.

Seluruh pasar Xinfadi ditutup pada jam 3 pagi pada hari Sabtu, setelah dua pria yang bekerja di sebuah pusat penelitian daging yang baru-baru ini mengunjungi pasar dilaporkan terkena virus corona.

Tidak begitu jelas bagaimana mereka telah terinfeksi.

Klaster Baru Bersumber dari Pasar Basah

Pemerintah setempat mengkonfirmasi adanya dugaan perkembangan klaster penyebaran dari Pasar Basah.

Lagi-lagi kasus positif Covid-19 di China dikaitkan dengan pasar basah.

Setidaknya enam dari tujuh kasus yang dilaporlam dikaitkan dengan pasar daging Xinfadi.

Pasar Basah di Wuhan
Pasar Basah di Wuhan (Intisari)

Akibat munculnya kembali kasus Covid-19, distrik Fengtai kini diterapkan lockdown dengan penduduk dilarang meninggalkan rumah mereka di 11 perkebunan.

Sementara itu, pasar yang memiliki 4.000 penyewa akan didesinfeksi setelah pekerja di sana dinyatakan positif.

Menurut laporan media China, mulanya dari orang pertama yang terinfeksi tersebut sebelumnya telah pergi ke pasar.

Dan pihak yang ketiga bekerja dengan salah satu dari mereka di sebuah lembaga penelitian daging.

Aktivitas mengunjungi pasar basah juga dilakukan pasien lainnya, sehingga pasar makanan laut tersebut pun didesinfeksi dan dilakukan pengumpulan sampel.

Mengapa Surabaya Berpotensi Seperti Wuhan? Gugus Covid-19 Sebut Tak Main-main, ini Perintah Menkes

Chu Junwei, seorang pejabat distrik Fengtai Beijing, mengatakan distrik itu dalam 'mode darurat masa perang'.

Junwei menambahkan bahwa tes swab dilakukan pada 45 orang, sementara 517 orang yang dites di pasar grosir Xinfadi telah dites positif untuk Covid-19.

Akibat hal tersebut, rencana pembukaan kembali untuk kelompok tertentu untuk mulai ke sekolah dan pembibitan sekarang ditunda.

Acara olahraga pun ditunda atau dibatalkan lagi dan polisi militer dikirim ke distrik Fengtai untuk melakukan penutupan.

Sarang Covid-19 Terbesar Dunia Bukan di Wuhan? Lokasi Lain Terkuak, Ahli: Sebaiknya Tidak Main-Main

Pihak berwenang Beijing mengatakan lebih dari 10.000 orang di pasar akan melakukan tes asam nukleat untuk mendeteksi infeksi coronavirus.

China selalu bersikeras bahwa wabah itu bermula di pasar basah di Wuhan, tempat hewan hidup dijual.

Otoritas kesehatan di Beijing percaya virus itu berasal dari binatang di pasar Huanan, Wuhan.

Pasar ditutup oleh para pejabat sehari setelah Organisasi Kesehatan Dunia diberitahu pada bulan Desember.

Tetapi penelitian lain telah menyarankan wabah koronavirus Wuhan mungkin telah dimulai pada bulan Oktober, dua bulan lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya.

Pasar seafood di Wuhan, Hubei, China, yang menjadi sumber virus Corona
Pasar seafood di Wuhan, Hubei, China, yang menjadi sumber virus Corona (healthpolicy-watch.org)

Gambar satelit menunjukkan tempat parkir rumah sakit Wuhan jauh lebih sibuk pada Oktober tahun lalu dibandingkan pada bulan yang sama pada 2018.

Sebuah analisis terhadap raksasa internet Tiongkok Baidu juga mengungkapkan lonjakan pencarian 'batuk' dan 'diare' pada Oktober tahun lalu.

Para peneliti sekarang percaya wabah itu dimulai jauh lebih awal dari 31 Desember, ketika China pertama kali melaporkannya sebagai Organisasi Kesehatan Dunia.

Temuan Harvard Medical School datang setelah Presiden AS Donald Trump mengklaim China telah menahan informasi tentang virus tersebut.

Studi dari Harvard Medical School menunjukkan, SARS-CoV-2 kemungkinan menyebar di China sejak Agustus 2019.

Artikel di atas telah tayang di Intisari dalam judul Muncul Kasus Baru Covid-19, Beijing Kembali Terapkan Lockdown di Sebagian Wilayah, Pasar Basah Lagi-lagi 'Diseret' dalam Kekhawatiran Gelombang Kedua Corona

Sumber: Intisari
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved