Tim SAR Melanjutkan Pencarian Nelayan Yang Hilang Tersapu Ombak di Pantai Popoh Tulungagung
Badan SAR Nasional melalui Pos SAR Trenggalek, Jawa Timur meneruskan pencarian nelayan Pantai Popoh yang hilang di laut lepas.
Penulis: David Yohanes | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Badan SAR Nasional melalui Pos SAR Trenggalek, Jawa Timur meneruskan pencarian nelayan Pantai Popoh, Kabupaten Tulungagung yang hilang di laut lepas.
Sebelumnya dua nelayan pemancing hilang, Seusai perahu mereka pecah dihantam ombak besar.
Mereka adalah Abdul Wahid (50) asal Dusun Weluran, Desa Lumbangkulon, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Pasuruan dan Yopi Andika (28), warga Dusun Popoh, Desa Besole, Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung.
Abdul Wahid sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, Minggu (14/6/2020) sekitar pukul 14.00 WIB.
Sementara keberadaan Yopi hingga kini belum ditemukan.
Sempat dikabarkan posisi tubuh Yopi sudah diektahui.
Namun Koordinator Basarnas Pos SAR Trenggalek, Basarnas Yoni menampiknya.
"Sampai sekarang belum diketahui posisinya. Kami masih melakukan penyisiran," terang Yoni kepada TribunJatim.com, Senin (15/6/2020).
• 10 Destinasi Wisata Banyuwangi Simulasi New Normal, Mulai Kawah Ijen hingga Hutan Alas Purwo
• Kecelakaan Frontal Libatkan Dua Sepeda Motor di Trenggalek, 2 Pengendara Tewas
• 10 Destinasi Wisata Banyuwangi Simulasi New Normal, Mulai Kawah Ijen hingga Hutan Alas Purwo
Proses penyisiran dilakukan dengan mengerahkan sejumlah perahu nelayan dari Pantai Popoh.
Jangkauan penyisiran hingga masuk ke perairan Teluk Prigi di Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek.
Selain itu Basarnas juga mengerahkan potensi SAR yang ada di wilayah ini.
"Ada banyak perahu nelayan yang dilibatkan. Potensi SAR di kawasan ini juga kami minta untuk ikut memantau, jika mungkin ada yang melihat tubuh korban," sambung Yoni.
Masih menurut Yoni, proses pencarian terkendala ombak tinggi.
Ketinggian ombak 3-4 meter cukup membuat tim pencari harus ekstra hati-hati.
Sebab jika tidak perahu nelayan yang digunakan bisa celaka.
"Sore hari akan kami perbarui laporan hasil pencariannya. Saat ini proses pencarian masih berjalan," pungkas Yoni.
Wahid dan Yopi berangkat memancing menggunakan perahu kecil yang dilengkapi mesin tempel, Sabtu (13/6/2020).
Saat itu situasi laut sedang dilanda ombak tinggi.
Saat tengah memancing ikan di sekitar tempat yang disebut para nelayan sebagai Jewuwur, perahu mereka disapu ombak besar.
Ke duanya tercebut ke laut. Nelayan lain yang sempat melihat kejadian ini tidak bisa memberikan pertolongan karena kendala ombak.
Jenazah Wahid ditemukan Minggu pukul 14.00 WIB, namun tubuh Yopi belum bisa ditemukan. (David Yohanes/Tribunjatim.com)