Bincang Bareng Presiden Persebaya Azrul Ananda, Beber 3 Syarat Bisnis Sepak Bola Bisa Terus Lanjut
Magister Management UK Petra gelar Presiden Club Persebaya Surabaya Azrul Ananda. Bahas 3 syarat opportunity agar bisnis sepak bola dapat bertahan.
Penulis: Zainal Arif | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Magister Management UK Petra menggelar Online CEO Talk bersama Presiden Club Persebaya Surabaya Azrul Ananda via Zoom Meeting, Jumat (19/6/2020).
Dalam kesempatan kali ini Azrul memaparkan cara yang ia lakukan agar bisnis Persebaya Surabaya dapat terus berkelanjutan.
Ia menyebut bisnis sepak bola bisa bertahan dengan memenuhi 3 syarat opportunity.
• Suwarsih Diam-diam Tangkap Momen Ashanty Pakai Kolor Tidur di Pangkuan Anang Hermansyah: Happy
• Sosok Konglomerat yang Buat Hotman Ciut Bertemu, Tak Kuat Lihat Hartanya: Makin Tak Berarti Diriku
Azrul menyebut Persebaya Surabaya telah memenuhi syarat itu.
Yakni syarat Fan Equity (pengemar menunjukan kemauan atau kecintaannya kepada klub dengan membeli mercendais asli dari), Sosial Equity (Seberapa aktif para penggemar berinteraksi dengan klubnya), Away Equity (Seberapa besar kontibusi dari klub untuk membantu pemasukan lawan).
"Persebaya mempunyai Fan Equity atau market sendiri, kita penonton terbanyak di tahun 2018, dilihat secara real dan secara fan equity Persebaya Surabaya ini nomer satu, tidak diragukan lagi loyalitas Bonek tidak ada duanya di Indonesia," ujarnya.
• Panglima TNI Bersama Kapolri Kunjungi Mall Tangguh Semeru Transmart Malang
• VIRAL Drivel Ojok Cewek Ini Diberi Kejutan Ulang Tahun oleh Teman 1 Basecamp, Menunduk & Ucap Begini
Dalam hal sosial equity, Persebaya telah mampu menarik minat penonton di Indonesia.
"Saat Persebaya berlaga dan sedang ditayangkan di televisi, ranting Persebaya Surabaya lebih tinggi dibanding sinetron, ini menjadi bukti sosial equity persebaya luar biasa," katanya.
Sedangkan, untuk Away Equity Azrul menilai klub-klub sepak bola di Indonesia jarang memikirkan kontribusi yang diberikan klubnya saat melakukan laga tandang.
"Ilmu ini saya belajar dari Amerika, apakah suatu team berpengaruh atau tidak, sebagai contoh saat klub PS Tira melawan Mitra Kukar pada tahun 2018 tercatat 67 orang, itu lebih banyak petugas keamanannya dari pada penontonnya," ujarnya.
Berbeda cerita saat PS Tira bertanding melawan Persebaya, sebanyak 17 ribu penonton tercatat memadati stadion.
"Ini berarti persebaya berkontribusi pada PS TNI untuk membantu segi pemasukan lawan atau disebut Away Equity," jelasnya.
Azrul berharap kedepan berkeinginan menjadikan klub Persebaya agar semakin profesional.
"Tujuan akhirnya nanti kearah sana yaitu Initial Public Offering (IPO), tapi saya ingin bisnis olah raga yang benar-benar IPO, saya sudah mengkomunikasikan kepada pemegang saham yang lain, untuk mengamankan masa depan klub Persebaya Surabaya dengan IPO," pungkasnya.
Penulis: Zainal Arifin
Editor: Heftys Suud