Virus Corona di Surabaya
SMK Dr Soetomo Surabaya Hapus Biaya SPP Satu Semester, Ringankan Beban Wali Murid Imbas Pandemi
SMK Dr Soetomo Surabaya menghapus biaya SPP selama satu semester untuk meringankan beban wali murid imbas pandemi Corona.
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pandemi Covid-19 berdampak serius terhadap sektor perekonomian masyarakat.
Karena itu, berbagai stimulus diberikan untuk meringankan beban masyarakat. Tak terkecuali bagi wali murid yang sedang membiayai pendidikan putra-putrinya.
Stimulus keringanan biaya pendidikan tersebut diberikan SMK Dr Soetomo Surabaya bagi siswa baru tahun ajaran 2020/2021. Bentuknya ialah pembebasan biaya SPP selama satu semester.
• Mau Privat Meeting atau Akad Nikah? Crown Prince Hotel Punya 2 Paket New Normal Plus Protokol Ketat
"Bagi siswa baru kami berikan keringanan bebas SPP satu semester. Biaya pendaftaran juga kami rancang lebih terjangkau agar masyarakat tidak terlalu terbebani," tutur Kepala SMK Dr Soetomo Surabaya Juliantono Hadi.
Kepala SMK Dr Soetomo Surabaya yang akrab disapa Anton tersebut merinci, biaya pendaftaran di sekolahnya hanya dikenakan sebesar Rp 3 juta.
Dengan biaya tersebut, siswa baru telah memperoleh tiga setel seragam jadi dan bebas SPP selama satu semester.
• Viral Pria di Lombok Nikahi Pacar dan Sepupunya Sekaligus, Saepul: Suka Dua-duanya, Ikhlas Dimadu
• Roy Ricardo Syok Lihat Nikita Mirzani Pamer Tato di Bagian Tubuhnya, Nyai: Takutnya Cowok Mikir Liar
"Nilai Rp 3 juta itupun masih fleksibel. Wali murid yang keberatan masih bisa mengajukan keringanan bahkan sampai nol rupiah. Dengan catatan, kondisi keluarga sesuai fakta," ungkap Anton.
Terkait besaran SPP, Abah Anton mengaku di sekolahnya telah ditetapkan sebesar Rp 150 ribu per bulan.
Sehingga, jika dibebaskan selama satu semester, siswa baru bisa mendapat stimulus keringanan hingga Rp 900 ribu.
"Untuk pendaftaran pun masih bisa di angsur samai tahun ajaran baru di mulai," ungkap Anton.
• Terlempar dari PPDB SMAN Jatim Jalur Zonasi? Tak Perlu Cabut Berkas, Bisa Daftar Rapor-Reguler SMK
Dalam situasi pandemi seperti saat ini, Abah Anton mengaku proses belajar mengajar akan tetap berjalan secara optimal.
Namun, secara teknis proses tersebut dilakukan menggunakan teknologi informasi berbasis digital.
"Kami tetap maksimalkan pembelajaran jarak jauh agar siswa tetap menerima materi pembelajaran," tutur Abah Anton.
Selain stimulus biaya pendaftaran, Abah Anton juga mengaku telah memberikan keringanan bagi siswa kurang mampu yang telah menjalani pendidikan.
Setiap tahun tidak kurang dari 10 anak mendapat keringanan biaya pendidikan hingga lulus sekolah.
Penulis: Sulvi Sofiana
Editor: Arie Noer Rachmawati