Virus Corona di Gresik
SPP G Demo di Depan Kantor DPRD Kabupaten Gresik, Tuntut Potongan Biaya Kuliah 50% di Masa Covid-19
Solidaritas peduli pendidikan Gresik (SPP G) unjuk rasa di depan kantor DPRD Kabupaten Gresik. Tuntut penurunan biaya kuliah di musim Covid-19.
Penulis: Sugiyono | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Aktivis yang tergabung dalam solidaritas peduli pendidikan Gresik (SPP G) unjuk rasa di depan kantor DPRD Kabupaten Gresik, Rabu (1/6/2020).
Mereka menuntut biaya pendidikan gratis dan murah di tengah pandemi virus Corona ( Covid-19 ).
Aksi unjuk rasa menuntut biaya perkuliahan diturunkan 50 persen bagi perguruan tinggi se Kabupaten Gresik.
• Kisah Istri yang Koma Saksikan Suami Nikahi Adik Kandung, Wafat seusai Ijab Terucap, Endingnya Pedih
• Adik Via Vallen Dinyinyiri seusai Kena Musibah, Kenapa Mbak yang Nangis, Mella: Gak Perlu Terheran
Sebab, selama pandemi Covid-19, mahasiswa kuliah secara online atau daring. Kemudian, muncul biaya internet untuk belajar dan kuliah di rumah.
"Tapi, kita masih dibebani membayar biaya pendidikan yang sangat mahal. Ini tidak rasional, sebab ruang kelas tidak lagi menyalakan AC dan kipas angin. Dosen juga mengajar dari rumah," kata Sholihul Hadi, pengurus cabang PMII Kabupaten Gresik, dalam orasinya.
Selain itu, sejak pandemi-19, para siswa TK, SD, SMP sampai SMA sederajat harus belajar di rumah. Tapi harus tetap belajar secara daring, sehingga membutuhkan paket internet dan memerlukan Android, komputer dan lainnya. Maka, kebutuhan orang tua semakin meningkat.
• PSSI Kabulkan Usulan Klub Liga 1 Soal Renegosiasi Kontrak, Segini Besaran yang Bakal Diterima Pemain
• Tukang Ojek Pengkolan Kembali, Eza Yayang Sebut Pemirsa Bisa Lihat Kampung Rawa Bebek Lagi
"Kami mendesak DPRD Kabupaten Gresik untuk mendengarkan aspirasi mahasiswa, orang tua dan wali murid yang terdampak covid-19. Salah satunya harus menurunkan biaya pendidikan," katanya.
Menurut Hadi, selama pandemi covid-19 ini, banyak orang tua yang terdampak. Baik terdampak usahanya dan pekerjaannya. Belum lagi yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang sepi. Sehingga, pemerintah harus menggratiskan biaya pendidikan.
"Tidak hanya tenaga kesehatan yang diperhatikan, tapi masa depan anak-anak bangsa juga harus diperhatikan. Jangan sampai menjadi generasi yang bodoh akibat biaya sekolah mahal di saat pandemi covid-19," katanya.
Unjuk rasa di tengah pandemi covid-19 dijaga ketat aparat Kepolisian, TNI dan Satpol PP Kabupaten Gresik. Massa sekitar 50 orang yang bergerombol tetap mamakai masker.
Namun, dari perwakilan massa aktivis PMII, LMND Gresik dan FNKSDA yang masuk ke gedung DPRD Kabupaten Gresik tidak ditemui anggota dewan. Sehingga, massa terus berorasi menyampaikan tuntutan.
Beberapa tuntutannya yaitu, bebaskan biaya perkuliahan di Perguruan Tinggi se Kabupaten Gresik sebesar 50 persen, Gratiskan biaya pendidikan SD sampai SMA sederajat di Kabupaten Gresik. "Kita juga mendesak pemerintah menciptakan platfrom daring mandiri yang berkualitas," katanya.
Penulis: Sugiyono
Editor: Heftys Suud