Kisah Pilu Perawat RSI Surabaya Wafat Gegara Corona, Dipaksa Pakai Ventilator saat Gagal Nafas, Drop
Sulastri seorang perawat yang sehari-hari bertugas di Rumah Sakit Islam (RSI) Ahmad Yani, meninggadunia akibat terinfeksi virus Corona, Rabu (1/7).
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Sudarma Adi
Terbaru dokter di Jawa Timur (Jatim) yang meninggal karena corona 12 orang. Sedangkan yang sudah didiagnosa positif 83 orang.
Sementara perawat di Jatim yang meninggal terinfeksi corona saat ini sudah 11 orang, dan yang tertular mencapai 146 jiwa.
Lalu apa penyebab penularan virus corona makin masif di kalangan tenaga medis, berikut jawaban dari para ketua dua profesi tersebut.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (Jatim) mengatakan, kabar duka kerap kali menyelimuti dunia kesehatan karena beban pasien corona setiap hari selalu berdatangan.
"Jadi pasien yang mengalir itu sangat banyak, ndak ada habis-habisnya. Sehingga tenaga medis itu selalu terekspos dalam keadaan jenuh pasien," kata Sutrisno saat dihubungi, Rabu (1/7/2020).
Kata Sutrisno, saat ini banyak pasien yang datang banyak dengan kondisi sehat namun faktanya sudah terinfeksi corona. Hal itu disebut dengan Orang Tanpa Gejala (OTG).
"Banyak kok pasien yang statusnya datang dengan OTG. kelihatannya sehat-sehat aja tapi ternyata membawa virus. Di Surabaya saja OTG ada 40 persen. Ini yang potensi menularkan," ujarnya.
Selain itu, saat ini banyak pasien yang tidak bisa menerima kenyataan. Setelah terkonfirmasi positif, diagnosa tersebut malah ditampik oleh pasien itu.
Tak jarang untuk membuktikannya mereka melakukan pengecekan ulang di rumah sakit berbeda.
"Ketiga banyak pasien yang tidak jujur. Sebetulnya dia sudah didiagnosa covid tapi dia pindah ke rs lain tapi gak cerita kalau sudah diperiksa," ungkapnya.
Selain dari 3 hal itu, dikatakan Sutrisno seharusnya rumah sakit juga melakukan evaluasi. Menurutnya, sekarang banyak rumah sakit yang terlalu memaksakan diri menerima pasien corona tanpa dibekali kesiapan yang matang.
"Terakhir RS juga musti berbenah tidak semua siap terima pasien covid. Mulai dari sistem bangunan, alurnya, pengetahuan, SDM, dan IT-nya semua belum siap. Tapi dipaksa terima pasien ini malah jadi masalah besar. RS yang establisg ini saja masih rawan penularan apalagi RS yang fasilitas belum set up," ucapnya.
Senada dengan Sutrisno, Ketua Perawat Jatim, Prof Dr Nursalam juga menyebut, penularan virus corona banyak terjadi di kalangan medis karena seringnya bersinggungan dengan pasien Covid-19.
"Perawat itu kerja 24 jam, kalau profesi lain liate cuma 5 menit. Mereka bantu mulai buang air besar, kecil," kata dia.
Selain hal itu, perawat banyak yang terpapar karena saat bertugas tidak dibekali Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai standart.